Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Resor Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tidak menambah pengamanan di gereja-gereja menyusul insiden peledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Ahad pagi.

"Pengamanan di gereja-gereja seperti biasa, tidak ada penambahan personel," ujar Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Kota Banjarbaru Kompol Mujiono di Banjarbaru, Ahad.

Ia mengatakan, jumlah gereja yang tersebar di berbagai lokasi di Banjarbaru sebanyak delapan gereja dan prosedur pengamanan rutin dilakukan di tempat ibadah umat kristiani itu.

Disebutkan, jumlah personel yang diturunkan melakukan pengamanan di setiap gereja terutama saat peribadatan misa hari Minggu sebanyak 15 personel berseragam kepolisian.

"Prosedur pengamanan setiap gereja saat peribadatan yakni menempatkan 15 personel berseragam polisi dan ditambah tiga orang yang melakukan pengamanan tertutup," ungkapnya.

Menurut dia, pihaknya masih belum menerima perintah pimpinan terkait peningkatan pengamanan di tempat-tempat ibadah terutama gereja, tetapi siap menambah jika diperintahkan.

"Sejauh ini, kami belum menerima perintah penambahan personel untuk pengamanan gereja maupun tempat-tempat ibadah lainnya. Jika memang ada, tentu siap ditambah," ucapnya.

Dikatakan, situasi keamanan dan ketertiban di Banjarbaru masih kondusif dan diharapkan situasi itu terus terjaga sehingga tercipta ketenangan maupun kedamaian di tengah masyarakat.

"Mari bersama-sama saling menjaga kamtibmas yang kondusif ini dan saling hormat menghormati antarsesama umat beragama sehingga tercipta ketenangan dan kedamaian," ajaknya.

Sementara itu, terkait peledakan bom yang terjadi pada tiga gereja di Surabaya Jawa Timur, Ahad jumlah korban hingga pukul 12.30 Wita sebanyak 8 orang meninggal dan puluhan luka-luka.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018