Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Polsekta Banjarmasin Timur memperketat pengamanan sel tahanan pascainsiden rusuh di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kami memang langsung melakukan koordinasi internal dan mengecek kembali kondisi sel tahanan yang ada di Polsek," terang Kapolsekta Banjarmasin Timur Kompol HM Uskiansyah di Banjarmasin, Kamis.
Adapun langkah yang diambil, Kapolsekta memerintahkan petugas yang bertanggung jawab terhadap tahanan untuk memperbaiki las pintu sel yang dianggap rawan bisa dibobol.
"Pokoknya semua celah yang dimungkinkan bisa dibobol kita perbaiki atau perkuat lagi," jelas pria yang akrab disapa Uski itu.
Tak hanya menambah sistem pengamanan, Uski juga menitipkan sebagian tahanan ke Rutan Polresta Banjarmasin.
"Jumlah tahanan kita cukup banyak dan sebagian besar tindak pidana Narkoba. Maka untuk mengantisipasi gejolak di dalam sel yang cukup berdesakan, kami titipkan sebagian ke Polresta," jelas Uski.
Dia juga mengungkapkan, pembinaan terhadap para tersangka dalam sel tahanan juga terus dilakukan.
Hal itu untuk memberikan pencerahan kepada para pelaku tindak pidana itu agar bisa sadar dan bertobat, sehingga tidak lagi mengulangi perbuatan salahnya.
"Secara berkala, kami mendatangkan ustadz atau penceramah yang memberikan siraman rohani kepada para tahanan," pungkas Uski.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Kami memang langsung melakukan koordinasi internal dan mengecek kembali kondisi sel tahanan yang ada di Polsek," terang Kapolsekta Banjarmasin Timur Kompol HM Uskiansyah di Banjarmasin, Kamis.
Adapun langkah yang diambil, Kapolsekta memerintahkan petugas yang bertanggung jawab terhadap tahanan untuk memperbaiki las pintu sel yang dianggap rawan bisa dibobol.
"Pokoknya semua celah yang dimungkinkan bisa dibobol kita perbaiki atau perkuat lagi," jelas pria yang akrab disapa Uski itu.
Tak hanya menambah sistem pengamanan, Uski juga menitipkan sebagian tahanan ke Rutan Polresta Banjarmasin.
"Jumlah tahanan kita cukup banyak dan sebagian besar tindak pidana Narkoba. Maka untuk mengantisipasi gejolak di dalam sel yang cukup berdesakan, kami titipkan sebagian ke Polresta," jelas Uski.
Dia juga mengungkapkan, pembinaan terhadap para tersangka dalam sel tahanan juga terus dilakukan.
Hal itu untuk memberikan pencerahan kepada para pelaku tindak pidana itu agar bisa sadar dan bertobat, sehingga tidak lagi mengulangi perbuatan salahnya.
"Secara berkala, kami mendatangkan ustadz atau penceramah yang memberikan siraman rohani kepada para tahanan," pungkas Uski.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018