Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Angkutan umum jurusan Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan dengan daerah hulu sungai atau Banua Anam provinsi tersebut belakangan ini kembali terganggu.

Pewarta Antara Kalsel yang melakukan perjalanan Banjarmasin - Banua Anam tersebut, Kamis melaporkan, sebagai sebab akibat terganggunya angkutan umum sehingga waktu tempuh/perjalanan dengan naik mobil menjadi agak lama.

Sebagai contoh Banjarmasin - Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang berjarak 165 kilometer dengan naik mobil taksi angkutan penumpang umum kini makan waktu empat jam, bahkan lebih, karena gangguan tersebut.

Sedangkan ketika tanpa gangguan tersebut, perjalanan dengan naik taksi angkutan penumpang umum Banjarmasin - "kota apam" Barabai atau yang mendapat julukan Bandung van Borneo itu hanya antara tiga - tiga setengah jam saja.

Gangguan angkutan umum Banjarmasin - Banua Anam itu terasa dalam tahun-tahun terakhir seiring ramainya armada angkutan semen yang berprodukasi di Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel.

Selain itu, jalan menuju daerah hulu sungai yang merupakan jalan nasional/negara atau bagian jalan trans Kalimantan (transkal) poros tengah/utara Kalsel tersebut belakangan juga mulai bopeng, dan bahkan berlobang.

Begitu pula ruas jalan antara daerah Bawahan - Astambul Kabupaten Banjar dalam beberapa tahun terakhir juga bergelombang, belum ada tanda-tanda penanganan, kecuali baru terlihat plang/papan peringatan bertuliskan "Awas! Jalan Bergelombang".

Beberapa pengemudi taksi angkutan umum jurusan Banjarmasin - Banua Anam mengkhawatirkan suasana atau kelancaran angkutan lembaran Idul Fitri 1439 Hijriah bisa terganggu pula bila tanpa pengaturan angkutan semen serta perbaikan kondisi jalan yang rusak tersebut.

"Bukan kami para sopir yang terganggu, tetapi penumpang pun bisa kurang nyaman dan gerah dengan gangguang armada angkutan semen serta kondisi jalan yang rusak," ujar Taufik, pengemudi taksi angkutan umum Banjarmasin - Tanjung.

Kemacetan arus lalu lintas atau gangguan angkutan umum pada awal tahun 2000-an ketika armada pengangkut hasil pertambangan batu bara mendominasi jalan raya/jalan umum.

Sebelum angkutan tambang menggunakan jalan khusus atau belum adanya Peraturan Daerah (Perda) larangan angkutan hasil tambang melewati jalan umum/raya, perjalanan dengan naik mobil Banjarmasin - Barabai sampai enam jam, bahkan bisa lebih.

Namun dengan adanya larangan mengangkut hasil tambang menggunakan jalan umum/raya, angkutan umum berjalan lancar, tetapi kini kembali terganggu oleh armada pengangkut semen eks pabrik PT Conch Indonesia di Tabalong.

Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin dengan ibukotanya Rantau (117 kilometer utara Banjarmasin), Hulu Sungai Selatan (HSS) - Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), dan Kabupaten HST dengan ibukotanya Barabai yang mendapat julukan dari Presiden Soekarno yaitu Bandung in Kalimantan.

Kemudian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan ibukotanya Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), Balangan dengan ibukotanya Paringin (217 kilometer utara Banjarmasin), dan Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung (236 kilometer utara Banjarmasin).

Jalan trnakal poros tengah/utara Kalsel itu bukan cuma menghubungkan Banjarmasin - Banua Anam, tetapi aksisnya juga hingga daerah tetangga Kalimantan Timur (Kaltim), serta beberapa ibukota kabupaten pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).





(T.KR-SKR/B/I022/I022) 10-05-2018 05:52:59

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018