Banjarmasin (Antara) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Selatan Taufiq Sugiono mengharapkan, para pendukung pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada di daerah itu tidak sampai ada gesekan.

"Karena gesekan-gesekan tersebut bisa menjadi potensi bagi kerawanan pilkada itu sendiri," tuturnya sebalum rapat paripurna istimewa DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.

Guna menghindari gesekan atau kerawanan pilkada tersebut, menurut dia, tidak terlepas dari peran atau tanggung jawab pasangan calon yang ikut meramaikan pesta demokrasi daerah itu sendiri.

Di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu, empat di antaranya menggelar Pilkada tahun 2018, yaitu Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tapin dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).

"Dari pemantuan/monitoring Badan Kesbangpol Kalsel, pada empat daerah yang menggelar Pilkada 2018, untuk Tala tergolong berpotensi rawan, yaitu mungkin ada gesekan antara pendukung petahana dengan wakilnya yang juga hendak menjadi calon kepala daerah/bupati setempat," tuturnya.

Kemudian di "Bumi Saraba Kawa" Tabalong-kabupaten paling utara Kalsel, juga berpotensi rawan pilkada," tambahnya menjawab Antara Kalsel.

Tetapi, lanjutnya, walau Pilkada Tapin 2018 hanya diikuti satu pasangan calon bukan berarti bisa terhindar dari kerawanan, karena kemungkinan pula terjadi konflek secara terselubung.

"Kan kalau ternyata satu pasangan calon tersebut sampai gagal memimpin daerah atau `Bumi Ruhui Rahayu` Tapin bisa menimbulkan konflik. Misalnya perolehan suara tidak tercapai atau kotak kosong sebagai pemenang," katanya.

"Namun kita tetap berharap hingga pascapilkada di keempat kabupaten yang melaksanakan pesta demokrasi dalam keadaan kondusif," demikian Taufiq Sugiono.

Dalam Pilkada 2018 tersebut, pada keempat kabupaten itu, petahana juga turut meramaikan pesta demokrasi daerah mereka.
 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018