Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengungkapkan, lahan yang disiapkan untuk pengembangan pelabuhan di wilayah Mantuil, Banjarmasin Selatan seluas 400 hektare.

"Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) daerah kita saat ini wilayah Mantuil itu sekitar 400 hektare berwarna kuning, artinya bisa dikembangkan menjadi daerah pelabuhan," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.

Dia menyatakan, rencana PT Pelindo III untuk membangun pelabuhan baru di sana atau diberinama pelabuhan Trisakti Baru di daerah Mantuil tersebut sangat mencukupi lahannya.

"Sebab dibanyakkan untuk pembangunan pelabuhan Trisakti Baru tersebut hanya sekitar 200 hektare, artinya masih ada 200 hektare lagi yang kosong," paparnya.

Karenanya, kata Ibnu Sina, pemertintah kota berharap agar pemerintah provinsi dan pusat menjadikan daerah Mantuil yang berdekatan dengan muara laut Jawa tersebut dijadikan daerah strategis ekonomi nasional.

Sebab, ungkapnya, selain dibangun pelabuhan baru, juga bisa dijadikan pusat bisnis, termasuk perhotelan, pergudangan dan pabrik industri sebagai pendukungnya.

Sejauh ini, kata Ibnu Sina, pihaknya terus menawarkan wilayah Mantuil tersebut keinvestor untuk dikembangkan menjadi daerah industri, salah satunya yang berminat menjajaki itu investor mitra dari Korea Selatan, yakni, dari Dubai.

"Kemarin, rencananya investor mitra Korea Selatan dari Dubai ini akan melakukan pertemuan juga dengan pemerintah kota, tapi karena ada kendala teknis, hingga ditunda," paparnya.

Bagi Ibnu Sina, sebanyak apapun investor masuk ke Banjarmasin menjadi bagus untuk peningkatan ekonomi daerah dan peluang tenaga kerja.

"Sebenarnya sudah banyak investor yang melihat lokasinya ini, tapi memang perlu waktu diwujudkannya, sebab kita perkirakan investasi untuk pembangunan wilayah itu menjadi kawasan pelabuhan dan industri nasional sekitar Rp10 triliun," ucapnya.

Namun, ujar Ibnu Sina, kalau kenyataannya nanti wilayah itu tidak dikembangkan lebih lanjut, maka pemerintah kota merencanakannya sebagai kawasan hijau atau ruang terbuka hijau (RTH).

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018