Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Penurunan tegangan listrik hingga membuat server terhenti dan materi soal ujian tidak bisa diakses mewarnai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/MA Kota Banjarbaru Eko Sanyoto di Kota Banjarbaru, Senin, mengatakan gangguan server terjadi di SMA Negeri 4 Banjarbaru.

"Informasi yang kami terima terjadi penurunan tegangan listrik di SMA Negeri 4 Banjarbaru sehingga server komputer terhenti materi soal tidak bisa diakses meski komputer menyala," ujarnya.

Ia mengatakan, sekolah lainnya yang menjadi penyelenggara UNBK mandiri maupun gabungan tidak mengalami masalah di hari pertama UN dengan mata pelajaran bahasa Indonesia itu.

Disebutkan, sekolah penyelenggara UNBK baik SMA maupun MA sebanyak 20 sekolah dan seluruhnya lancar dalam pelaksanaan ujian kecuali gangguan yang terjadi di SMA Negeri 4 itu.

"Sekolah lain tidak ada masalah dan pelaksanaan ujian yang dilakukan dua maupun tiga sesi berjalan lancar, kecuali gangguan di SMA Negeri 4, tetapi semua tetap lancar," ujar Kepsek SMAN 1 itu.

Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Finna Rahmiati mengatakan, penurunan daya listrik terjadi dua kali pada sesi pertama dan sesi kedua ujian di ruangan berisi 60 peserta UNBK di sekolah itu.

"Penurunan tegangan listrik terjadi pada sesi pertama sekitar pukul 09.15 WITA dan sesi kedua pukul 12.15 WITA sehingga selama 15 menit, siswa tidak bisa menjawab soal," ujarnya.

Menurut dia, meski terjadi gangguan pada server komputer yang mati tetapi tidak mempengaruhi pelaksanaan UNBK karena seluruh siswa yang jumlahnya 286 orang bisa menjawab materi ujian.

"Seluruh siswa bisa menjawab materi soal yang diujikan dan kami juga sudah meminta bantuan petugas PLN untuk menaikan tegangan listrik agar ujian seterusnya lancar," kata dia.

Petugas pelayanan PT PLN Narsugi mengatakan, penurunan tegangan listrik di SMAN 4 yang terletak di Jalan Sriwijaya Kecamatan Liang Anggang disebabkan lokasi trafo listrik yang jauh dari sekolah.

"Penyebab penurunan karena jarak sekolah cukup jauh dari trafo sekitar satu kilometer sehingga tegangan listrik bisa menurun akibat jarak itu," ujarnya yang ditemui di sekolah tersebut.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018