Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI Pending Dadih Permana dan jajaran kembali mengadakan pertemuan kesiapan Hari Pangan Sedunia di Batola 2018, di Marabahan, Selasa (3/4).

Kehadiran rombongan beserta  Zeni TNI AD Kol Agoes, Sesdit PSP Abdul Madjid, Direktur Irigasi Pertanian Tunggul Iman Panudju,  Kasubdit Optimasi Yandri Ali  diterima Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, Sekdakab Batola H Supriyono, Kadistan TPH Batola Zulkifli Yadi Noor dan jajaran.

Selain itu,  juga hadir sejumlah SKPD terkait dari Provinsi Kalsel yakni,  Kadistan dan Hortikultura Fathurrahman, Kadis Ketahanan Pangan Prov Suparno dan Kepala Balitra Provinsi M Birumdhani, di kediaman Bupati Batola.

Kehadiran rombongan selain melakukan rapat koordinasi persiapan,  juga meninjau lokasi rencana lokasi yang bakal dijadikan lahan optimasi untuk Panen Raya Presiden Jokowi pada Puncak HPS ke-38 di Desa Jejangkit Muara Kecamatan Jejangkit, Batola.

Pada saat pertemuan di kediaman Bupati Batola, Dirjen PSP Pending Dadih Permana menyatakan, sangat menyambut baik atas sigapnya Pemkab Batola dalam mengantisipasi lokasi alternatif dari rencana semula di Desa Sungai Rasau berpindah ke Desa Jejangkit Muara.

Berdasarkan rencana, sebut Pending, Juni 2018 pekerjaan fisik sudah selesai dan saat ini alat-alat sudah mulai dikirim dan tiga eskavator telah tiba di Jejangkit.

Dengan harapan, sebut dia, para petani bisa segera melakukan aktivitas budidaya.

Selain itu, lanjutnya, juga akan dilakukan penataan kluster-kluster sesuai peruntukan dengan melakukan gelar teknologi untuk menentukan luasan dan posisi pada pelaksaan pleno yang diperkirakan April atau setelah kunjungan kedua presiden sekitar 28 April serta sekitar 10 Mei 2018.

Kepada pihak Pemkab Batola, dia berharap, kesiapan aspek fisik di lapangan sebagai kunci terselenggaranya seluruh kegiatan HPS.

Pending juga mengutarakan, nantinya panitia juga akan mengadakan pleno yang melibatkan mitra dalam rangka gelar teknologi, pameran dan sebagainanya.

Lokasi-lokasi gelar teknologi, sebut dia, tak hanya dari hasil Balitbangtan tetapi juga mitra pelaku bisnis pertanian yang punya koprs bisnis pengembangan mulai alat mesin pertanian, alat budidaya.

Bahkan, terang dia, bila perlu sampai pengolahan hasil lebih banyak didekatkan di  pameran yang dilakukan pada saat pertemuan teknis kepada kepanitiaan HPS.

Terkait peninjauan Desa Jejangkit, Dirjen PSP Pending Dadih Permana menerangkan, hal itu sesuai jadwal dari mereka sekaligus dalam rangka memastikan kegiatan bisa diselenggarakan.

Mengingat, ucap dia, tanggal 5 April 2018 Menteri Pertanian, Amran Sulaiman juga meninjau kesiapan lokasi sekaligus melakukan pencanangan tanam awal sekaligus melakukan interaksi dengan para petani di Anjir Pasar.

Sebelumnya, Wakil Bupati Batola Rahmadian Noor menyampaikan permohonan maaf Bupati Hj Noormiliyani yang tidak bisa mendampingi pertemuan lantaran mengikuti Rakornas di Jakarta.

Rahmadi menyambut baik dilaksanakannya pertemuan. Ia menyambut gembira Batola dijadikan salah satu pilihan dari pelaksanaan program optimasi lahan sub optimal yang semula direncanakan di Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon dan beralih ke Desa Jejangkit Muara Kecamatan Jejangkit.

Masyarakat Desa Jejangkit Muara, terang Rahmadi, justru menerima gembira daerah mereka dijadikan pengembangan program optimasi lahan sub optimal. Mengingat selama ini para petani setempat telah membudidayakan pertanian padi dua kali setahun namun terkendala pengaturan air.

“Dengan adanya program pengembangan lahan rawa lebak yang dibarengi tata kelola air, maka petani Desa Jejangkit Muara menganggap sangat tepat diterapkan di daerah mereka,”tandasnya.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018