Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Para perajin yang berasal dari rumah produksi kain khas Kalsel, Sasirangan kini mulai menggunakan pewarna yang berasal dari alam, bukan pewarna yang sintetis berbahan kimia.

Seperti diakui oleh menejer produksi rumah industri sasirangan Assalam Ibnu Katsier Muhammad di sela-sela pameran kain sasirangan di Banjarmasin, Rabu bahwa mereka sudah belajar banyak tentang pemanfaatan bahan alam sebagai pewarna kain Sasirangan tersebut. 

Untuk mewujudkan keinginan menjadikan bahan alam sebagai zat pewarna tersebut rumah produksi mereka terbang ke Jogyakarta hanya untuk belajar masalah tersebut.
Hasilnya mulai sekarang produksi kain sasirangan rumah produksi mereka semuanya pewarna alamiah hingga lebih lembut, katanya seraya memperlihatkan sejumlah kain sasirangan yang dibungkus rapi dalam pameran yang diikuti puluhan stand dari rumah produksi sasirangan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Pameran dan ekspo tersebut digelar berkaitan dengan event Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) tahun 2018 yang dipusatkan di kawasan menara pandang, Siring Tendean yang merupakan kawasan wisata susur sungai kota Banjarmasin.

Ibnu yang dibantu beberapa stafnya tersebut juga memperlihatkan beberapa botol hasil olahan zat pewarna yang akan digunakan untuk kain sasirangan.
Semua zat peearna itu berasal dari alam, seperti dari janar (kunit) dari kembang gincu dan beberapa dari daun dan buah, beraneka ragam warnanya.

"Kalau gunakan zat pewarna ini pasti lembut warnanya," kata Ibnu seraya mengingatkan jika mencuci kain sasirangan dengan zat pewarna alamiah ini memang harus ekstra hati-hati agar tidak kubas atau berubah warna yang memudar.

"Kita nanti berikan resep cara mencuci pakaian kain sasirangan ini dengan demikian maka warna alamiah itu akan awet," kata Ibnu yang mengaku rumah produksi mereka berada di kawasan Mulawarna, Teluk Dalam, Banjarmasin Tengah.

Menurut Ibnu bukan hanya rumah produksi mereka yang mulai gunakan zat pewarna alam ini untuk produksi kain sasirangan yang merupakan kain khas warga Kalsel ini.
Ada beberapa rumah produksi yang menggunakan zat serupa tetapi tidak banyak, namun sebagian besar masih menggunakan pewarna sentetis yang berbahan kimia tuturnya.
Alasan menggunakan pewarna alam ini sekarang lagi banyak diminati, khususnya wisatawan mancanegara yang memilih berbahan alam dari berbahan sentetis, apalagi kedepan treennya memang seperti itu.

Dalam pameran tersebut motif sasirangan agaknya tak sebatas hanya kain untuk pakaian saja, tetapi motif sasirangan sudah digunakan untuk yang lain.
Umpamanya ada stand pameran yang menampilkan sandal dan sepatu dengan motif sasirangan, ada tas wanita juga motif sasirangan, gantungan kunci, tempat tissu, dan aneka barang lainnya.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018