Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pelayaran rakyat dari Pelabuhan Kalimas Baru, Surabaya, Jawa Tmur tujuan Banjarmasin kembali bergeliat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan.


Pengelola ekspedisi PT Putra Setia Abadi Banjarmasin H Bandu Daeng Manase, di Banjarmasin, Rabu, mengatakan sejak beberapa tahun terakhir pelayaran rakyat kembali bergeliat.

Banyak kapal yang sebelumnya berlayar ke berbagai provinsi lain, seperti ke Sampit, Kalimantan Tengah, kemudian ke Kalimtan Timur, Sulawesi, dan berbagai daerah lain, kini memilih berlayar ke Banjarmasin.

Hal tersebut, ujar dia, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, terutama sektor perdagangan, perkebunan dan industri yang ditandai dengan banyak permintaan barang, baik itu pupuk dan barang kebutuhan pokok.

"Kami banyak mengangkut pupuk untuk melayani sektor pertanian dan perkebunan," katanya lagi.

Selain itu, kata dia, angkutan dari dari Banjarmasin, kapal-kapal tersebut, juga diisi semen untuk dikirim ke berbagai daerah di Pulau Jawa dan lainnya.

"Dulu pelabuhan rakyat sempat mati setelah industri kayu ambruk, dari 33 perusahaan pelra yang bertahan hanya dua perusahaan, itu pun juga tidak beroperasi," katanya pula.

Saat itu, ujar H Bandu, pelayaran rakyat benar-benar "mati suri", selama bertahun-tahun hampir tidak ada kegiatan yang berarti.

Namun kini, pelayaran rakyat kembali bangkit, terbukti kini banyak kapal dari berbagai daerah di Indonesia masuk ke Banjarmasin.

Bahkan sejak satu pekan terakhir, sekitar sepuluh unit kapal antre untuk bongkar karena keterbatasan dermaga.

"Persoalannya, kini kapal harus antre hingga berhari-hari untuk bisa bongkar, karena dermaga yang sangat terbatas," kata dia lagi.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan optimistis pertumbuhan ekonomi Kalsel berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan.

Apalagi, saat ini mulai banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri siap menanamkan investasi ke Kalsel, terutama untuk mengembangkan industri

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018