Kandangan, (Antaranews Kalsel) -Faktor Internal pemicu putus sekolah yakni menikah dini dan ingin bekerja, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan (Disdik) HSS untuk ditangani.
Kadisdik HSS, Nordiansyah, di Kandangan, mengatakan untuk menekan angka putus sekolah di Kabupaten HSS ini, jajaranya melakukan berbagai langkah antisipasi.
"Baik dengan melakukan pendataan di setiap sekolah, dan agar siswa yang putus sekolah diberikan motivasi melanjutkan sekolah, dan tidak terhenti pendidikannya baik karena menikah dini atau bekerja"katanya.
Dijelaskan dia, khusus faktor eksternalnya dipastikan tidak ada, sebab sekolah sekarang dari SD sampai SMP sederajat sudah gratis dan tidak ada iuran yang harus dikeluarkan.
Dari data Disdik HSS angka putus sekolah di tahun ajaran 2015/2016 untuk SD sederajat ada sebanyak 41 siswa, dan SMP sederajat 54 orang siswa.
Angka ini di tahun 2016/2017 angka tersebut turun drastis, karena untuk tingkat SD sederajat tidak ada lagi dan SMP menjadi 45 orang pelajar.
Adapun beberapa langkah lainnya, antara lain dengan sosialisasi kepada orang tua siswa dan komite sekolah akan pentingnya pendidikan juga terus dilakukan.
Kemudian dengan meningkatkan minat para pelajar bersekolah, melalui berbagai kegiatan seperti menggelar kegiatan lomba bagi pelajar.
"Semua unsur mulai dari dinas, sekolah sampai orang tua diminta memfasilitasi pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya,"katanya.
Ditambahkan dia, putus sekolah merupakan salah satu permasalahan di dunia pendidikan tak terkecuali di Kabupaten HSS, maka pihak dia akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka putus sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018