Samarinda, (Antaranews Kalsel) - Pelatih Arema FC Joko Susilo memuji semangat dan kerja keras pemainnya, sehingga bisa melalui laga berat menghadapi Mitra Kukar di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, dengan kemenangan 3-1.
Kerja keras tim berjuluk " Singo Edan" pada pertandingan terakhir penyisihan Grup A Piala Gubernur Kalimantan Timur (PGK) 2018 membawa tim asal Malang itu melaju ke babak semifinal untuk mendampingi sang juara Grup A yaitu Borneo FC.
Gol kemenangan Arema FC itu dicetak oleh Balsa Bozovic menit 26, Dendi Santoso menit 56, dan Dedik Setiawan menit 86. Sementara Mitra Kukar hanya mampu membalas lewat gol Bayu Pradana menit 63.
"Mitra Kukar juga bermain bagus, tapi kami bermain dengan semangat tinggi sehingga kami bisa memenangkan pertandingan tadi," kata Joko Susilo usai pertandingan.
Pelatih yang akrab dipanggil Gethuk itu menambahkan bahwa sebelum laga kontra Mitra Kukar, timnya sudah mendapat tekanan dari berbagai pihak agar berbuat banyak di PGK. Hal itu yang memotivasi pemain di lapangan hingga bisa lolos secara dramatis.
"Jadi tuntutan dan tekanan itu besar. Katanya Arema ini logonya Singa, gak mau kalah. Ya ini risiko, kita gak boleh kalah terus. Alhamdulilah kami menang," ucapnya.
Sementara itu pemain Arema FC Hanif Sjahbandi bangga dengan perjuangan timnya yang menunjukkan level Arema FC.
"Inilah Arema FC. Kami percaya strategi pelatih dan pelatih mempercayakan kami. Kami bersyukur dengan hasil ini dan harus fokus lagi untuk semifinal," kata Hanif.
Sementara itu Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin mengakui Arema FC tampil lebih superior dari Naga Mekes. Ia menilai Singo Edan unggul dalam hal fisik pemain.
"Pertandingan sangat sulit buat kami karena Arema bermain bagus. Di babak pertama mereka sangat bagus, tapi di babak kedua level permainan lebih tinggi.
"Fisik Arema lebih bagus sehingga mereka lebih superior dari kami. Tapi kami sudah mencoba untuk lolos ke babak semifinal," ungkap Rafael.
Pelatih asal Spanyol ini menilai timnya banyak melakukan kesalahan yang berujung gol untuk Arema FC.
Sementara itu, kapten Mitra Kukar Bayu Pradana tak terlalu menyesali kekalahan timnya. Justru ia memetik banyak manfaat selama mengikuti turnamen PGK.
"Di babak pertama kami kecolongan satu gol. Ini yang membuat kami terganggu. Apapun hasilnya ini adalah pra-musim. Bagus buat menguji mental dan latihan kita untuk lebih baik ke depannya," kata pemain bernomor punggung 13 ini.
Hasil ini membuat Arema FC lolos ke babak semifinal PGK mendampingi Borneo FC. Arema lolos karena unggul head to head atas Mitra Kukar yang sama-sama mengoleksi 4 poin di grup A./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kerja keras tim berjuluk " Singo Edan" pada pertandingan terakhir penyisihan Grup A Piala Gubernur Kalimantan Timur (PGK) 2018 membawa tim asal Malang itu melaju ke babak semifinal untuk mendampingi sang juara Grup A yaitu Borneo FC.
Gol kemenangan Arema FC itu dicetak oleh Balsa Bozovic menit 26, Dendi Santoso menit 56, dan Dedik Setiawan menit 86. Sementara Mitra Kukar hanya mampu membalas lewat gol Bayu Pradana menit 63.
"Mitra Kukar juga bermain bagus, tapi kami bermain dengan semangat tinggi sehingga kami bisa memenangkan pertandingan tadi," kata Joko Susilo usai pertandingan.
Pelatih yang akrab dipanggil Gethuk itu menambahkan bahwa sebelum laga kontra Mitra Kukar, timnya sudah mendapat tekanan dari berbagai pihak agar berbuat banyak di PGK. Hal itu yang memotivasi pemain di lapangan hingga bisa lolos secara dramatis.
"Jadi tuntutan dan tekanan itu besar. Katanya Arema ini logonya Singa, gak mau kalah. Ya ini risiko, kita gak boleh kalah terus. Alhamdulilah kami menang," ucapnya.
Sementara itu pemain Arema FC Hanif Sjahbandi bangga dengan perjuangan timnya yang menunjukkan level Arema FC.
"Inilah Arema FC. Kami percaya strategi pelatih dan pelatih mempercayakan kami. Kami bersyukur dengan hasil ini dan harus fokus lagi untuk semifinal," kata Hanif.
Sementara itu Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin mengakui Arema FC tampil lebih superior dari Naga Mekes. Ia menilai Singo Edan unggul dalam hal fisik pemain.
"Pertandingan sangat sulit buat kami karena Arema bermain bagus. Di babak pertama mereka sangat bagus, tapi di babak kedua level permainan lebih tinggi.
"Fisik Arema lebih bagus sehingga mereka lebih superior dari kami. Tapi kami sudah mencoba untuk lolos ke babak semifinal," ungkap Rafael.
Pelatih asal Spanyol ini menilai timnya banyak melakukan kesalahan yang berujung gol untuk Arema FC.
Sementara itu, kapten Mitra Kukar Bayu Pradana tak terlalu menyesali kekalahan timnya. Justru ia memetik banyak manfaat selama mengikuti turnamen PGK.
"Di babak pertama kami kecolongan satu gol. Ini yang membuat kami terganggu. Apapun hasilnya ini adalah pra-musim. Bagus buat menguji mental dan latihan kita untuk lebih baik ke depannya," kata pemain bernomor punggung 13 ini.
Hasil ini membuat Arema FC lolos ke babak semifinal PGK mendampingi Borneo FC. Arema lolos karena unggul head to head atas Mitra Kukar yang sama-sama mengoleksi 4 poin di grup A./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018