Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Yazidie Fauzy mengharapkan SMA Banua Bilingual Boarding School milik pemerintah provinsinya mencontoh SMAN Mandara Bali yang sama-sama Bilingual Boarding School.

Harapan itu menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin, sesudah Komisinya studi komparasi Bali dengan sasaran melihat SMA dan SMK Bilingual Boarding School di provinsi berjuluk Pulau Dewata tersebut, beberapa waktu lalu.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu mengaku terkesan dengan pola manajemen SMAN dan SMKN Mandara Bali.

Pasalnya atas kebijakan pemerintah provinsi (Pemprov) Bali tersebut, tutur mantan Ketua Komiter Nasional Indonesia (KNPI) Kalsel itu, SMAN Mandara Bali prioritas penerimaan calon siswa/siswi mereka urang paling termiskin di daerahnya.

Begitu pula calon siswa/siswi yang miskin atau paling miskin tersebut tetap akan tertampung pada SMA lain bila SMAN Mandara sudah mencapai batas jumlah penerimaan.

"Berdasarkan keterangan Pemprov Bali serta pengelola SMAN dan SMKN Mandara tersebut, tujuan menampung para orang-orang yang paling termiskin untuk mengangkat derajat dan harkat martabat mereka," tutur wakil rakyat bergelar sarjana komputer itu.

"Memang lulusan SMAN dan SMKN Mandara Bali yang melanjutkan studi dan bekerja di luar negeri. Itu kan berarti mengangkat derajat, harkat dan status sosial mereka," lanjut Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Kalsel tersebut.

Berbeda dengan SMA Banua Kalsel walau sama-sama Bilingual Boarding School dan milik Pemprov, yaitu hanya menerima mereka yang berprestasi dari masing-masing 13 kabupaten/kota, katanya,

Oleh sebab itu mungkin ada baiknya kalau SMA Banua mengadopsi pola SMAN Mandra Bali dengan tetap mempertahankan kebijakan terdahulu, yaitu menampung calon siswa/siswi termiskin dan berprestasi, sarannya.

"Calon siswa/siswi yang termiskin itu penekanannya bukan harus berprestasi, tetapi memang yang bersangkutan mempunyai kemauan tinggi, artinya mau belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga pembiayaan dari pemerintah tidak menjadi sia-sia," demikian Yazidie.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018