Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan harus 'banting stir' mengalihkan sasaran Program Wilayah Mandiri Pangan ke desa-desa yang memiliki angka kemiskinan dan stunting agak tinggi.

Kepala bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Entin Lestanti di Amuntai, Kamis mengatakan program diarahkan pada desa yang tingkat kemiskinan dan angka Stunting tinggi.

"Seiring pidato Presiden Joko Widodo yang meminta agar pembangunan diarahkan kedaerah tertinggal yang angka kemiskinan dan Stunting tinggi, maka Dinas Ketahanan Pangan Hulu Sungai Utara menyesuaikan," ujar Entin.

Entin mengatakan, tahun ini dipilih Desa Jingah Bujur Kecamatan Haur Gading untuk dijadikan Kawasan Mandiri Pangan (KMP) dari sebanyak 10 desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang tinggi kasus Stunting.

Ia menerangkan, pada mulanya program ini mencakup lima desa, kini Dinas Ketahanan Pangan diminta memilih hanya satu desa yang tinggi kasus Stunting atau masalah kekerdilan akibat kurang gizi untuk dijadikan KMP.

Entin menuturkan KMP sudah dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten HSU sejak 2015 dengan membina beberapa desa di Kecamatan Danau Panggang hingga 2017 dan mendapat dana bantuan sosial senilai Rp200 juta.

Desa yang masuk dalam KMP di Kecamatan Danau Panggang yakni Desa Darussalam, Palukahan, Pandamaan, Sungai Panangah dan Sungai Namang.

Entin menjelaskan KMP merupakan program yang diperuntukan di kawasan yang rawan pangan disamping upaya menciptakan kelompok masyarakat yang mandiri dalam ketahanan pangan.

Bansos yang diberikan melalui program ini dimanfaatkan bagi meningkatkan pendapatan masyarakat dan kebutuhan pangan dan gizi mereka.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018