Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Setelah meluncurkan sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR), Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan melalui bagian organisasi menyosialisasikan aplikasi tersebut kepada para perwakilan SKPD, di Aula Selidah Kantor Bupati Batola itu dibuka Sekretaris Daerah Batola H Supriyono.
Sekda Supriyono mengharapkan, para peserta hendaknya benar-benar dengan seksama mengikuti kegiatan, agar bimbingan yang diberikan benar-benar dapat dipahami dan diserap dengan baik guna nantinya bisa diterapkan di lingkungan kerja masing-masing.
Menurut sekda, aplikasi LAPOR merupakan situs pengaduan untuk mendorong keterbukaan pemerintah dan memudahkan masyarakat dalam mencari dan mengolah data untuk berbagai kebutuhan.
Dengan harapan melalui tersebut dapat mendorong inovasi dan kolaborasi sebgai solusi untuk pemerintahan yang lebih baik.
Situs LAPOR, sebutnya, merupakan perwujudan inisiatif One Data yang berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
"Saat ini telah tersedia 1.001 dataset berbagai sektor, antara lain ekonomi, pendidikan, kesehatan, energi, serta kependudukan,": ujarnya.
Sarana aspirasi dan pengaduan masyarakat berbasis media sosial itu, sebut dia, bisa diakses lewat https://www.lapor.go.id/, SMS ke nomor 1708 atau mobile apps yang dapat didownload di (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.lapor).
Mantan Kepala Bappeda Batola ini menuturkan, dengan dirilisnya data pengaduan masyarakat dalam format terbuka maka tidak hanya pemerintah yang dapat memanfaatkan data tetapi juga dapat digunakan seluas-luasnya oleh berbagai kalangan, seperti akademisi, peneliti, investor, dan jurnalis.
"Upaya ini semakin meneguhkan komitmen dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam kerangka gerakan good governance dan clean government Indonesia," ungkapnya.
Supriyono menambahkan, masyarakat kini tak lagi pasif dalam pembangunan, namun juga dapat berperan aktif menjadi mitra pemerintah untuk mendukung pembangunan yang lebih efektif.
Dalam sosialisasi tersebut para peserta juga mendapatkan bimbingan teknis terkait tata kelola sistem LAPOR.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Sekda Supriyono mengharapkan, para peserta hendaknya benar-benar dengan seksama mengikuti kegiatan, agar bimbingan yang diberikan benar-benar dapat dipahami dan diserap dengan baik guna nantinya bisa diterapkan di lingkungan kerja masing-masing.
Menurut sekda, aplikasi LAPOR merupakan situs pengaduan untuk mendorong keterbukaan pemerintah dan memudahkan masyarakat dalam mencari dan mengolah data untuk berbagai kebutuhan.
Dengan harapan melalui tersebut dapat mendorong inovasi dan kolaborasi sebgai solusi untuk pemerintahan yang lebih baik.
Situs LAPOR, sebutnya, merupakan perwujudan inisiatif One Data yang berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
"Saat ini telah tersedia 1.001 dataset berbagai sektor, antara lain ekonomi, pendidikan, kesehatan, energi, serta kependudukan,": ujarnya.
Sarana aspirasi dan pengaduan masyarakat berbasis media sosial itu, sebut dia, bisa diakses lewat https://www.lapor.go.id/, SMS ke nomor 1708 atau mobile apps yang dapat didownload di (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.lapor).
Mantan Kepala Bappeda Batola ini menuturkan, dengan dirilisnya data pengaduan masyarakat dalam format terbuka maka tidak hanya pemerintah yang dapat memanfaatkan data tetapi juga dapat digunakan seluas-luasnya oleh berbagai kalangan, seperti akademisi, peneliti, investor, dan jurnalis.
"Upaya ini semakin meneguhkan komitmen dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam kerangka gerakan good governance dan clean government Indonesia," ungkapnya.
Supriyono menambahkan, masyarakat kini tak lagi pasif dalam pembangunan, namun juga dapat berperan aktif menjadi mitra pemerintah untuk mendukung pembangunan yang lebih efektif.
Dalam sosialisasi tersebut para peserta juga mendapatkan bimbingan teknis terkait tata kelola sistem LAPOR.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018