Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Belasan rumah penduduk di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengalami kerusakan diterjang angin kencang hingga merusak bagian atap rumah dan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru Johar Arifin di Banjarbaru, Senin mengatakan, lokasi kejadian di Loktabat Utara Banjarbaru.
"Kejadian sekitar pukul 16.30 Wita merusak 14 buah rumah penduduk di Jalan Karang Mahoni RT 20 RW 11 yang masuk wilayah Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru Utara," ujarnya.
Disebutkan, kejadian akibat fenomena alam itu tidak menimbulkan korban jiwa karena penghuni rumah berusaha keluar menyelamatkan diri menghindari benda-benda yang berjatuhan di sekitarnya.
"Penghuni rumah menyelamatkan diri menjauh dari rumahnya yang diterjang puting beliung sehingga tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta," ungkapnya.
Ia mengatakan, hasil pendataan di lapangan terdapat empat buah rumah yang mengalami kerusakan parah karena atap bangunan terbang karena kerasnya tiupan angin saat kejadian.
Sementara, rumah lainnya di kawasan perumahan yang terkena jalur lintasan angin kencang itu mengalami kerusakan sedang dan ringan karena sebagian atap saja yang mengalami kerusakan.
"Pemilik rumah yang rusak berat diberikan terpal untuk menutupi atap rumahnya, juga tiga pemilik rumah lain dan sisanya memperbaiki sendiri bagian yang rusak," ucapnya.
Menurut dia, tiupan angin mengiringi hujan lebat yang melanda kawasan perumahan itu diduga sangat kencang karena mampu mengangkat atap rumah berbahas multiroof.
"Kami yakin tiupan anginnya sangat kencang karena mampu mengangkat atap rumah berbahan multiroof yang biasanya dipasangi rangka kayu atau baja tertanam kuat," ujar dia.
Dikatakan, masyarakat diimbau untuk menjauhi rumahnya jika angin kencang melanda sehingga tidak menjadi korban akibat ditimpa reruntuhan atau benda-benda yang beterbangan.
"Jika angin kencang tiba-tiba muncul segera menjauh dan menghindar mencari tempat aman. Jangan tinggal diam di dalam rumah sehingga tidak ditimpa reruntuhan," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru Johar Arifin di Banjarbaru, Senin mengatakan, lokasi kejadian di Loktabat Utara Banjarbaru.
"Kejadian sekitar pukul 16.30 Wita merusak 14 buah rumah penduduk di Jalan Karang Mahoni RT 20 RW 11 yang masuk wilayah Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru Utara," ujarnya.
Disebutkan, kejadian akibat fenomena alam itu tidak menimbulkan korban jiwa karena penghuni rumah berusaha keluar menyelamatkan diri menghindari benda-benda yang berjatuhan di sekitarnya.
"Penghuni rumah menyelamatkan diri menjauh dari rumahnya yang diterjang puting beliung sehingga tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta," ungkapnya.
Ia mengatakan, hasil pendataan di lapangan terdapat empat buah rumah yang mengalami kerusakan parah karena atap bangunan terbang karena kerasnya tiupan angin saat kejadian.
Sementara, rumah lainnya di kawasan perumahan yang terkena jalur lintasan angin kencang itu mengalami kerusakan sedang dan ringan karena sebagian atap saja yang mengalami kerusakan.
"Pemilik rumah yang rusak berat diberikan terpal untuk menutupi atap rumahnya, juga tiga pemilik rumah lain dan sisanya memperbaiki sendiri bagian yang rusak," ucapnya.
Menurut dia, tiupan angin mengiringi hujan lebat yang melanda kawasan perumahan itu diduga sangat kencang karena mampu mengangkat atap rumah berbahas multiroof.
"Kami yakin tiupan anginnya sangat kencang karena mampu mengangkat atap rumah berbahan multiroof yang biasanya dipasangi rangka kayu atau baja tertanam kuat," ujar dia.
Dikatakan, masyarakat diimbau untuk menjauhi rumahnya jika angin kencang melanda sehingga tidak menjadi korban akibat ditimpa reruntuhan atau benda-benda yang beterbangan.
"Jika angin kencang tiba-tiba muncul segera menjauh dan menghindar mencari tempat aman. Jangan tinggal diam di dalam rumah sehingga tidak ditimpa reruntuhan," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018