Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau dengan sapaan akrab Jokowi mengundang enam orang pendonor darah asal Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kalsel Ir Gusti Perdana Kusum kepada wartawan di Banjarmasin, Jumat menerangkan, keenam pendonor asal provinsinya itu mendapat undangan bertemu orang nomor satu di republik ini di Istana Bogor, Jawa Barat.
Keenam pendonor darah asal "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat" Kalsel yang mendapat undangan Presiden RI tersebut masing-masing Ahmad Salikon, Tries Handoyo, Djoko Djarmono, Suratno, Sayid Abdullah dan H Khairil Azhar.
Mantan anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar itu berharap, enam pendonor yang mendapat undangan Presiden Jokowi ke Istana Bogor tersebut saja sebagai contoh, tetapi menjadi motivasi bagi warga masyarakat lain di provinsi ini untuk mendonorkan darahnya.
Pasalnya dengan mendonorkan darah, berarti yang bersangkutan peduli terhadap kemanusiaan, karena dara setetes sangat bernilai bagi kelangsungan hidup seseorang, ujar mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel tersebut.
Terhadap mereka yang mendapat undangan Presiden tersebut, dia berharap pula, agar menularkan segala pengalaman atau pengetahuan dalam pertemuan di Istana Bogor itu kepada masyarakat Kalsel secara keseluruhan, minimal sesama rekan pendonor darah.
"Kita berharap pendonor darah terus bertambah di provinsi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa lebih ini," lanjutnya didampingi Kepala Sub Bagian Pengerahan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kalsel Wiwi Triliansy AMd Kep SKM
"Jadi kita membutuhkan darah, baik untuk persediaan pada bank darah maupun secara dadakan tidak akan bermasalah," demikian Gt Perdana Kusuma.
Kepala Sub Bagian Pengerahan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kalsel Wiwi Triliansy AMd Kep SKM menambahkan, pendonor tetap tercatat di provinsinya hingga saat ini sebanyak 2.000 orang lebih, belum terhitung donor sukarela.
"Selain itu, kami bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel yang anggotanya setiap saat siap memberikan bantuan darah manakala ada yang memerlukan, jika persediaan darah pada PMI lagi kritis atau kosong," lanjutnya.
Ia menyatakan, stok/persediaan darah pada bank darah-PMI Kalsel saat ini sebanyak 300 kantongan atau cukup untuk kebutuhan di provinsinya hingga akhir tahun 2017.
"Kecukupan persediaan darah tersebut dengan asumsi/perkiraan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, rumah sakit pemerintah terbesar di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini, kebutuhan per hari 50 kantongan," demikian Wiwi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kalsel Ir Gusti Perdana Kusum kepada wartawan di Banjarmasin, Jumat menerangkan, keenam pendonor asal provinsinya itu mendapat undangan bertemu orang nomor satu di republik ini di Istana Bogor, Jawa Barat.
Keenam pendonor darah asal "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat" Kalsel yang mendapat undangan Presiden RI tersebut masing-masing Ahmad Salikon, Tries Handoyo, Djoko Djarmono, Suratno, Sayid Abdullah dan H Khairil Azhar.
Mantan anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar itu berharap, enam pendonor yang mendapat undangan Presiden Jokowi ke Istana Bogor tersebut saja sebagai contoh, tetapi menjadi motivasi bagi warga masyarakat lain di provinsi ini untuk mendonorkan darahnya.
Pasalnya dengan mendonorkan darah, berarti yang bersangkutan peduli terhadap kemanusiaan, karena dara setetes sangat bernilai bagi kelangsungan hidup seseorang, ujar mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel tersebut.
Terhadap mereka yang mendapat undangan Presiden tersebut, dia berharap pula, agar menularkan segala pengalaman atau pengetahuan dalam pertemuan di Istana Bogor itu kepada masyarakat Kalsel secara keseluruhan, minimal sesama rekan pendonor darah.
"Kita berharap pendonor darah terus bertambah di provinsi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa lebih ini," lanjutnya didampingi Kepala Sub Bagian Pengerahan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kalsel Wiwi Triliansy AMd Kep SKM
"Jadi kita membutuhkan darah, baik untuk persediaan pada bank darah maupun secara dadakan tidak akan bermasalah," demikian Gt Perdana Kusuma.
Kepala Sub Bagian Pengerahan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kalsel Wiwi Triliansy AMd Kep SKM menambahkan, pendonor tetap tercatat di provinsinya hingga saat ini sebanyak 2.000 orang lebih, belum terhitung donor sukarela.
"Selain itu, kami bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel yang anggotanya setiap saat siap memberikan bantuan darah manakala ada yang memerlukan, jika persediaan darah pada PMI lagi kritis atau kosong," lanjutnya.
Ia menyatakan, stok/persediaan darah pada bank darah-PMI Kalsel saat ini sebanyak 300 kantongan atau cukup untuk kebutuhan di provinsinya hingga akhir tahun 2017.
"Kecukupan persediaan darah tersebut dengan asumsi/perkiraan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, rumah sakit pemerintah terbesar di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini, kebutuhan per hari 50 kantongan," demikian Wiwi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017