Banjarmasin, (AntaranewsKalsel)- Sejumlah warga Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, berharap  Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Aluh-Aluh (sekitar 40 kilometer selatan
 Banjarmasin), yang dibangun  menghabiskan dana miliaran rupiah itu difungsikan.

     Seperti dituturkan, Camat Aluh-aluh Saaluddin yang didampingi beberapa tokoh masyarakat, yang menyayangkan jika TPI yang sudah dibangun bertahun-tahun itu terbengkalai lantaran tak difungsikan.
     Padahal jika TPI yang dibangun sejak dua periode kepemimpinan Bupati Banjar Gusti Khaerul Saleh hingga kepemimpinan kabupaten sekarang, TPI itu tak kunjung difungsikan.
     Padahal pembangunan dermaga dengan kontruksi beton tersebut hampir seratus persen bisa difungsikan, tetapi mengapa hingga sekarang bangunan yang sudah diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi Kalsel tersebut tidak digunakan.
     Padahal jika digunakan sangat membantu masyarakat Aluh-aluh yang sebagian besar adalah nelayan yang mencari ikan di Laut Jawa dan Sungai Barito tersebut.
     Lantaran dermaga tersebut tak difungsikan akhirnya ribuan nelayan setempat kesulitan menjual hasil tangkapan mereka.
     Akhirnya para nelayan setempat ke sana kemari menjual hasil produksi mereka, termasuk ke Banjarmasin yang berjarak jauh, sehingga ada biaya angkut dan reseiko ikan busuk itu sangat besar dan merugikan para nelayan itu sendiri.
     Oleh karena itu, masyarakat sangat berharap pemerintah sesegeranya memfungsikan bangunan yang sudah menelan biaya mahal tersebut, dan bila tak digunakan di khawatirkan pula bangunan tersebut akan rusak secara alamiah.
     Itu diutarakan camat beserta para tokoh masyarakat setempat ke anggota Forum Komunitas Hijau (FKH) yang mengunjungi kawasan tersebut dalam kaitan rencana penanaman rambai padi (sejenis bakau) di kawasan tersebut.
     Aluh-Aluh berada di wilayah selatan Kalsel berbatasan Laut Jawa ,salah satu sentra perikanan laut di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017