Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Massa dari gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) DPD Pemuda Islam Kalsel, serta Forum Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban) berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel dan Balai kota Banjarmasin.

"Kami kerahkan pengamanan satu Peleton Satuan Sabhara Polresta, gabungan Polsekta Banjarmasin Tengah dan satu Peleton Dit Shabara Polda Kalsel," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana di Banjarmasin, Senin.

Dikatakannya, pelaksanaan pengamanan itu di bawah koordinasi Kabag Ops, Kasat Intelkam, Kasat Sabhara dan Kapolsekta Banjarmasin Tengah.

"Kami melakukan pendekatan terhadap masing-masing Koorlap massa dan hingga berakhirnya unjuk rasa berjalan tertib dan lancar," jelas Anjar.

Adapun tuntutan massa di Kejati di antaranya agar jaksa menuntaskan kasus dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif DPRD Provinsi Kalsel, kasus 6 SKPD Kabupaten Balangan, kasus Ketua DPRD Balangan.

Selanjutnya, kasus perjalanan dinas Kabupaten Banjar, kasus Kadisdik Kabupaten Banjar, kasus tambahan pembangunan gedung DPRD Banjarbaru 2014-2015 serta kasus di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) maupun Poltek.

"Kami minta Kejati segera menyelesaikan kasus-kasus besar ini, karena terkesan berjalan di tempat tanpa adanya progress penyelidikan dan penyidikannya," papar Ketua Forpeban Din Jaya saat berorasi.

Sementara itu di Balai kota Banjarmasin, massa yang berjumlah sekitar 40 orang tersebut, mempertanyakan ketegasan Pemkot terkait keberadaan sarang burung yang tidak sesuai Perda dan juga tempat pemotongan ayam samping Pasar  Sentra Antasari.

"Bantaran sungai yang dikelola Mitra Plaza, parkiran Jembatan Ahmad Yani depan eks Metro City, halaman luar Duta Mall Jalan Simpang Ulin dan tukar guling Hotel Nasa yang dulu SDN Nagasari mesti dijelaskan Pemkot Banjarmasin ke publik dan harus ditertibkan bagi yang melanggar," ucap Koorlap Massa HM Hasan di Banjarmasin.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017