Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kini sedang berupaya keras mengejar ketertinggalan pengembangan industri daerah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pascaanjloknya harga komoditas unggulan provinsi kaya sumber daya alam ini.

Masa pemerintahan Gubernur Sahbirin Noor - Rudy Resnawan sejak 2016-2021 akan menjadi tahun-tahun kebangkitan industri daerah, setelah pemerintah pusat menetapakan empat Program Strategis Nasional (PSN).

Empat PSN tersebut yaitu, Bandara Syamsudin Noor, kawasan ekonomi Jorong, kawasan ekonomi Batulicin dan Bendungan Pipitak Jaya Tapin.

Penetapan empat PSN tersebut, seakan menjadi motor penggerak yang luar biasa bagi pemerintah daerah, untuk memacu kinerjanya mengembangkan ketertinggalan pembangunan industri daerah.

Selama ini, pemerintah dan masyarakat Kalimantan Selatan, terlena dengan kekayaan alam yang berlimpah, sehingga tanpa harus bekerja keras, seluruh denyut perekonomian daerah bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat.

Namun, krisis ekonomi yang disusul anjloknya harga seluruh komoditas unggulan ekspor Kalsel, membuat pertumbuhan ekonomi daerah yang sebelumnya mencapai 7 persen, anjlok di angka sekitar 3 persen lebih.

Peristiwa tersebut, menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah, bahwa pengiriman sumber daya alam besar-besaran, tanpa diolah, pada akhirnya menghancurkan ekonomi daerah.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan, melalui empat program PSN tersebut, maka ekonomi Kalsel yang awalnya 80 persen bergantung pada sektor pertambangan, kedepan menjadi bertumpu pada sektor industri dan pertanian.

Pengembangan kawasan ekonomi Jorong dan Batulicin, diharapkan akan menjadi motor berkembangnya industri, terutama industri tambang dan perkebunan yang akan mendorong dampak ikutan sektor lainnya, yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalsel.

Dibangunnya kawasan industri tersebut, maka Kalsel yang sebelumnya mengirim hasil tambang, CPO dan karet berupa bahan mentah atau raw material, dengan ditetapkannya PSN kawasan industri Jorong dan Batulicin, maka barang yang dikirim dari Kalsel harus berupa bahan jadi.

Kini, infrastruktur di dua lokasi PSN tersebut sedang dibenahi seperti di kawasan Jorong, sedang dibangun Pelabuhan Swarangan. Sedangkan di Kawasan Industri Batulicin, tinggal infrastruktur pendukung, seperti listrik dan jalan.

Mendukung pengembangan kawasan industri Batulicin, Pemprov Kalsel juga sedang mengusahakan pembangunan jalan tol sepajang sekitar 100 kilometer, dari Batulicin menuju Banjarbaru. Jalan tersebut untuk menghubungkan, kawasan industri dengan pusat perdagangan.

Pembangunan jalan yang ditargetkan pada 2019, sudah masuk pada program Detail Engineering Design (DED), akan menghubungkan kawasan industri dengan pusat perdagangan dan pusat ekonomi daerah lainnya.

Jika jalan tersebut rampung, maka jarak Batulicin - Banjarbaru, yang sebelumnya ditempuh selama lima jam menjadi 2,5 jam.

Rencananya, di daerah tersebut akan dikembangkan industri baja, perkebunan, industri berbasis sawit, karet dan lainnya.

Program ini, bukan hanya akan menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar, juga pertumbuhan ekonomi di sekitar lokasi khususnya juga di Kalsel.

Melalui program tersebut, pemerintah yakin, Kalsel akan menuju pada program hilirisasi industri, dan ini akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Kalsel di masa akan datang

Sedangkan untuk pengembangan kawasan industri Jorong yang juga menjadi salah satu kawasan cukup penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kalsel, kini sedang laman tahap pembangunan Pelabuhan swarangan.

Beberapa potensi yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut antara lain, industri sektor pertambangan dan turunannya, industri perkebunan sawit dan karet, serta beberapa potensi pendukung yang bakal menjadi andalan Kalsel.

Program PSN lainnya, yaitu pengembangan Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara bertaraf Internasional, kini perkembangannya sudah mencapai 15 persen dan diharapkan pada 2019 seluruh proyek bisa dituntaskan.

Terakhir yaitu bendungan Pipitak Jaya, yang kini pembangunannya telah mencapai 80 persen. Melalui program tersebut, diharapkan sektor pertanian juga akan tumbuh pesat, minimal Kalsel akan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat daerah sendiri.

Selama ini, 70 persen pangan masyarat Kalsel, disuplai dari luar daerah, seperti dari Jawa Timur, Sulawesi dan lainnya.

Surplus Energi

Ditetapkannya empat PSN di Kalsel tersebut, juga membuat pemerintah dan instansi terkait lainnya bekerja keras mendorong terbangunnya infrastruktur pendukung lainnya, di antaranya peningkatan energi listrik.

Sejak beberapa tahun terakhir, Kalsel selalu mengalami pemadaman listrik, karena kurangnya daya listrik pada saat terjadi perawatan dan beban puncak.

Sehingga, ditetapkannya Kalsel sebagai salah satu daerah industri berbasis energi terutama pertambangan, membuat pemerintah dan PLN bekerja keras memenuhi kebutuhan energi, minimal harus dituntaskan hingga 2019.

Kini, hampir seluruh proyek pembangkit listrik PLN termasuk PLTU Bangkanai sudah bisa dituntaskan, begitu juga dengan proyek pembangkit lainnya.

Sehingga diperkirakan, pada 2018 wilayah Kalimantan Selatan akan surplus daya listrik hingga 30 persen untuk mendukung pengembangan investasi yang diharapkan juga akan berkembang pesat.

Saat ini pasokan listrik telah melebihi 10 persen dari kebutuhan, namun hal itu belum aman dari gangguan pemadaman.

Selain energi, infrastruktur jalan juga berkembang cukup pesat, seperti, jalan Trans Kalimantan, yang menghubungkan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, juga sudah terbangun.

Walaupun jalan Trans Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah belum mulus, namun ke dua wilayah tersebut kini sudah bisa dilewati dengan jalur darat.

Sebelumnya warga Kalsel maupun Kalteng untuk bisa ke Kalbar, hanya bisa dilalui dengan jalur udara, itupun harus transit ke Jakarta maupun Surabaya.

Kemudian, pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Kalteng, Kalsel dan Kalimantan Timur, kini sudah dalam proses persiapan pembebasan lahan.

PSN, seakan menjadi program nyata, dari janji pemerintah pusat yang sejak puluhan tahun diimpikan oleh warga, yang telah banyak menderita, karena terkena imbas dari dikeruknya sumber energi batu bara secara besar-besaran.

Semoga, program ini benar-benar menjadi program yang bisa membangunkan warga Kalsel dari mimpi panjang, untuk menjadi daerah yang penuh gairah memaksimalkan seluruh potensi sumber daya alam yang ada secara bijaksana.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017