Ikatan Keluarga Alumni Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menyambut positif perdamaian atas perseteruan antara guru besar universitas negeri tersebut Prof Dr H Athaillah Musid dengan Dekan Fakultas Teknik Ir Norman Ruslan.

"Kita bergembira dan menyambut positif perdamaian antara Direktur Pascasarjana Unlam Athaillah Mursid dengan Dekan Teknik PTN Norman Ruslan," ujar Ketua Pengarah Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unlam, H Gusti Rusdi Effendi AR di Banjarmasin, Sabtu.
Selain itu, Ketua Pengarah IKA Unlam yang juga Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group dan mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, mengapresiasi Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Banjarmasin, Kombes Pol Suharyono SH, SIK.
Pasalnya, lanjut orang tua Hendy, drummer Band Gigi itu, Kapolresta Banjarmasin terus berupaya untuk tidak membawa ke ranah hukum atas perseteruan sesama akademisi PTN yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel tersebut.
"Pak Suharyono (Kapolresta Banjarmasin) dengan segala kepiawaiannya terus berusaha memotivasi agar kasus perseteruan antara guru besar Fakultas Pertanian Unlam dengan dekan teknik itu diselesaikan secara kekeluargaan atau damai," tuturnya.
Mantan Komandan Corps Hasanuddin Haji Madjedi (corps mahasiswa Unlam) berharap, agar peristiwa serupa tidak sampai terulang di PTN tertua di Pulau Kalimantan itu.  
    Menurut dia, yang namanya rapat, wajar-wajar saja terjadi perbedaan pendapat, tapi hal itu hendaknya tidak berlanjut pada perseteruan, apalagi sampai adu fisik.
"Malu rasanya, bagi seorang akademisi yang menjadi panutan mahasiswa, sampai berseteru atau berkelahi dan berdampak pada kasus hukum," pesan tokoh masyarakat Kalsel yang memasuki usia 70 tahun itu.
"Bagi kita, yang terpenting, bagaimana cara untuk lebih memajukan dan mengembangkan Unlam, sehingga setara dengan perguruan tinggi lain di Indonesia yang sudah maju," demikian Gusti Rusdi.
Berkas kasus perseteruan antara Athaillah dengan Norman pada sekitar awal Maret lalu, yang berawal dari perbedaan pendapat, sempat masuk ke Polresta Banjarmasin.
Adik  mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sya'dilah Mursid (alm) itu semula tidak terima penjambakan rambtnya oleh dekan teknik Unlam , sehingga mengadukan peristiwa tersebut ke Polresta Banjarmasin.
Namun sesudah melalui proses panjang atau hampir sebulan, dengan pemikiran yang jernih dari masing-masing pihak, terutama dari putra almarhum KH Mursid itu, akhirnya terjadi perdamaian.
Perjanjian perdamaian serta "baangkatan dangsanak" (mengaku bersaudara) yang berlangsung di Kampus Unlam Banjarmasin, Sabtu siang, disaksikan pula Rektor perguruan tinggi tersebut, Prof Dr HM Ruslan dan Kapolresta Banjarmasin./shn/B

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012