Pembangunan jalan layang di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di kota itu membutuhkan dana sedikitnya Rp170 miliar.


Proyek jalan layang yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) tersebut kini dalam persiapan lelang dan diharapkan Juni 2012 sudah mulai dikerjakan, kata Kepala Dinas PU Kalsel Ir. Arsyadi kepada pers di Banjarmasin, Selasa.

Ia menuturkan saat ini Dinas PU Kalsel dan Balai Besar Jalan Departemen PU sedang persiapan lelang dengan dana awal Rp60 miliar dan dikerjakan secara multiyear.

Disebutkannya, desain maupun studi kelayakan pembangunannya memanfaatkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalsel Rp600 juta dan sudah selesai.

Jembatan tersebut direncanakan panjang 295 meter dengan lebar 22 meter di Jalan A. Yani Banjarmasin, dimulai dari depan Pasar Pandu kemudian membentang hingga depan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari.

"Pembangunan layang ini sudah menjadi skala prioritas pemerintah provinsi dan masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pemerintah pusat sehingga diharapkan jika semua pembiayan dari APBN lancar dan nggak ada masalah," katanya lagi.

Pembangunan tersebut, kata dia, tentu akan menggangu kenyamanan masyarakat sekitar jalan tersebut. Oleh karena itu, dia berharap adanya pengertian dan dukungan masyarakat agar fasilitas tersebut segera terwujud.

"Soal pekerjaan kemungkinan tak masalah kecuali pengaturan lalu lintas yang harus diperhatikan, mengingat di lokasi tersebut termasuk kawasan terpadat lalu lintasnya," tuturnya.

Ia menjelaskan pula bahwa proyek pusat yang berbarengan akan dikerjakan di kota Banjarmasin adalah pelebaran jembatan di Sungai Pangeran, yakni, jembatan yang menghubungkan Jalan S. Parman dan Jalan Brigjen Hasan Basri atau Kayu Tangi./D/D 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012