Tabalong, (Antaranews Kalsel) -  PT Adaro Indonesia kembali menerima penghargaan bidang CSR dalam ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2017 yang bertempat di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (14/09), Adaro menerima 2 penghargaan Platinum dan 1 penghargaan Gold.

Acara yang diinisiasi oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia tersebut merupakan ajang bergengsi dalam dunia CSR.

Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mewakili Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tersebut, memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang dianggap telah berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat, salah satunya PT Adaro Indonesia.

Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen perusahaan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.

Dikatakan Bambang, penghargaan ini dapat menjadi motivasi positif, baik bagi perusahaan yang menerima, maupun masyarakat yang terlibat.

Namun yang terpenting, lanjut Bambang, segala bentuk program pemberdayaan yang telah dilakukan, adalah kontribusi bagi tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah.

"Program CSR adalah salah satu bentuk upaya bersama yang kita lakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan di sekitar kita," ujarnya.

Adaro diganjar penghargaan platinum untuk dua program unggulannya, yaitu Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) dan Bina Desa.

Program KIBBLA yang telah dijalankan Adaro sejak tahun 2009, berupaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak di sekitar wilayah operasional.

Program yang dijalankan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan di tiap kabupaten ini berlangsung secara komprehensif, mulai dari pendampingan pada ibu, pelatihan kader posyandu, bantuan untuk mendorong akreditasi posyandu, sampai bantuan infrastruktur pelayanan kesehatan.

Menurut Leni Marlina, CSR Department Head PT Adaro Indonesia, dari data yang ada, terjadi penurunan angka kematian ibu dan dan anak yang cukup signifikan sejak digulirkannya program ini.

Di Balangan contohnya, pada 2016, ada penurunan angka kematian bayi sebesar 32 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Untuk angka kematian ibu pun ada penurunan. Ini adalah bentuk sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan Adaro," kata Leni.

Sementara untuk program Bina Desa, khususnya di Desa Mihu, Kecamatan Juai, Balangan, Adaro mendampingi masyarakat membentuk toko alat pertanian yang dikelola oleh panitia desa.

Jauhnya jarak yang harus ditempuh warga untuk membeli peralatan pertanian, menerbitkan mimpi untuk membuat toko tani di desa mereka. Mimpi itu kemudian diwujudkan melalui bantuan dana sebesar Rp 65 juta dari CSR Adaro pada tahun 2016.

Menurut Yulianor Rakha (31), ketua panitia bina desa Mihu sekaligus pengelola Toko Tani Desa Mihu, masyarakat desa sangat menyambut baik kehadiran toko tani ini. Mereka yang tadinya mesti berkendara ke ibukota kabupaten di Paringin untuk membeli peralatan tani, kini bisa dengan mudah mendapatkannya di desa mereka.

Produk yang dijual di Toko Tani Desa Mihu pun cukup lengkap. Mulai dari obat tanaman, pupuk, hingga bibit. Harganya tak beda dengan yang dijual di pasar, karena Yulianor langung mengambil barang di agen. Kini, pembelinya tidak hanya dari Desa Mihu, tapi juga dari desa bahkan kecamatan lain.

Selain memberikan akses kepada produk yang diperlukan masyarakat, toko tani ini juga menerapkan sistem kredit barang bagi masyarakat yang membutuhkan. Tentunya, dengan berbagai persyaratan yang mesti dipenuhi.

"Alhamdulilah, meski ada yang menggunakan kredit, selama ini pembayaran selalu tepat waktu," ungkap Yulianor.

Sementara untuk penghargaan Gold, diraih Adaro untuk program perikanan darat. Saat ini, Adaro telah melakukan pembinaan kepada 17 kelompok budidaya ikan yang tersebar di Kabupaten Tabalong dan Balangan./Advetorial



Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017