Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perbaikan atau peningkatan jalan provinsi antara Kandangan - Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2017 belum tuntas.

"Masih ada sekitar 2,5 kilometer yang belum perbaikan/peningkatan pada jalan antara Kandangan, ibukota Hulu Sungai Selatan (HSS) - Nagara itu," ujar Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel H Riswandi SIP di Banjarmasin, Jumat.

Ia menerangkan, belum tuntasnya perbaikan/peningkatan jalan Kandangan - Nagara itu karena perhitungan pembiayaan yang kurang atau tidak sesuai dengan perkiraan kondisi fisik.

Oleh sebab itu, untuk menuntaskan perbaikan/peningkatan jalan Kandangan - Nagara tersebut terpaksa menunggu APBD Kalsel 2018, karena tidak memungkinkan lagi dalam APBD Perubahan 2017, tutur dia.

Namun anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut jumlah/nominal anggaran, baik yang sudah maupun akan datang, kecuali mengatakan panjang jalan Kandangan - Nagara tersebut sekitar 29 kilometer.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, HSS dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu menambahkan, pembangunan jalan Kandangan - Nagara tersebut memerlukan konstruksi khusus, karena berada di atas kawasan lahan rawa monoton.

Oleh karena kondisi lahannya lembek atau labil, sehingga untuk pembangunan dan perbaikan jalan Kandangan - Nagara tersebut tidak sebagaimana pada tanah keras pada umumnya, kata Riswandi.

Keterangan mantan pegawai Departemen Keuangan Republik Indonesia itu menjawab Antara Kalsel, sesudah bersama anggota Komisi III DPRD provinsi tersebut meninjau jalan Kandangan - Nagara, pekan lalu.

Peninjauan Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan/transportasi itu dalam rangkain monitoring dan evaluasi pelaksanaan APBD provinsi setempat tahun 2017.

Pasalnya jalan Kandangan - Nagara juga mempunyai nilai strategis untuk kegiatan angkutan hasil/produk Nagara yang beraneka ragam, yaitu bidang pertanian, serta industri kecil yang sudah ada sejak masa Hindia Belanda.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017