Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pusat kuliner `Baiman" yang didirikan pemerintah Kota Banjarmasin untuk merelokasi pedagang kaki lima di Jalan Protokol A Yani pada 2016 lalu kini mulai ditinggal banyak pedagangnya.

Baru-baru ini menurut laporan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin ada enam pedagang lagi yang meninggalkan pusat kuliner yang berada di Jalan Lingkar Dalam Selatan tidak jauh dari jalan layang itu.

"Mereka pergi atau membiarkan kosong lapaknya karena mengaku kurang laku, hingga beralih profesi lain atau pindah berdagang ketempat lain" ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin Priyo Eko, di Banjarmasin, Jumat.

Pihaknya, ungkap Priyo, sudah melakukan berbagai upaya untuk menahan para pedagang untuk tidak pergi atau tetap beraktivitas di sana.

"Padahal kita sempat meminta pada mereka agar buka sejak pagi hingga malam untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan makanan di sana," paparnya.

Priyo mengaku, memaklumi langkah atau tindakan yang diambil para pedagang tersebut. Karena mereka memang terbiasa dengan situasi ramai ketika berdagang di kawasan Jalan A Yani.

"Kalau di Jalan A Yani, mungkin lebih ramai, karena orang yang ingin berbelanja tidak harus repot menuju lokasi dan parkir langsung di depan warung," tuturnya.

Menurut dia, awalnya sebanyak 68 pedagang di Pasar Kuliner itu, hingga kini sudah sebanyak 13 pedagang yang meninggalkan atau tidak beraktivitas lagi di sana.

Meski begitu, Priyo mengatakan mundurnya beberapa pedagang itu tidak begitu besar juga mempengaruhi kemeriahan di sana, karena memang persaingan berjualan yang wajar saja terjadi hampir di semua kawasan kuliner.

"Memang ada yang laku dan tidak. Yang namanya usaha atau jualan, tergantung bagaimana kita menjaga langganan atau konsumen. Masih banyak yang masih bertahan," tutupnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017