Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan bersama Balangan Coal (BC) terus bersinergi memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang penanggulangan kebakaran.
Salah satunya melalui pelatihan keterampilan bagi anggota Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) untuk memperkuat respons cepat terhadap ancaman kebakaran dan bencana lainnya.
"Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme BPK dalam menjalankan tugas," jelas Kepala BPBD Balangan, Rahmi, Selasa.
Baca juga: BPBD Balangan distribusikan mobil Damkar untuk ponpes
Dengan keterampilan yang memadai, BPK dapat merespons kejadian kebakaran secara lebih cepat, tepat, dan aman, sekaligus meminimalkan kerugian material serta korban jiwa akibat kebakaran.
Ia pun berharap kerja sama antara BPBD dan Balangan Coal dapat terus berlanjut dan dikembangkan.
Pelatihan lanjutan, peningkatan peralatan, serta pembinaan berkelanjutan menjadi agenda penting untuk memastikan kesiapsiagaan BPK tetap terjaga.
Baginya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam membangun sistem penanggulangan kebakaran yang efektif dan berkelanjutan.
Pelatihan ini dilatarbelakangi tingginya potensi risiko kebakaran, baik kebakaran permukiman, lahan, maupun kawasan industri.
Mengingat Kabupaten Balangan memiliki wilayah cukup luas dengan karakteristik geografis beragam, sehingga membutuhkan sumber daya pemadam kebakaran yang terlatih, tangguh, dan profesional.
Keberadaan BPK sebagai garda terdepan di masyarakat sangat penting dalam menekan dampak kebakaran, terutama pada fase awal kejadian sebelum bantuan skala besar tiba.
Baca juga: Pemkab Balangan imbau seluruh elemen waspada dan aktif terhadap Karhutla
Sementara itu, Balangan Coal memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan, serta berbagi pengalaman terkait standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang selama ini diterapkan di lingkungan industri pertambangan.
Peserta dibekali pemahaman mengenai jenis-jenis kebakaran, penyebab kebakaran, serta metode pemadaman yang tepat sesuai dengan klasifikasi api.
Pelatihan juga mencakup penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), pompa air, selang pemadam, hingga teknik pemadaman manual.
Aspek keselamatan petugas menjadi perhatian utama, sehingga peserta dilatih menggunakan alat pelindung diri secara benar dan disiplin.
Tidak hanya fokus pada kemampuan teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi dalam penanganan kebakaran.
Simulasi penanggulangan kebakaran dilakukan untuk melatih kerja tim, pembagian peran, serta pengambilan keputusan di lapangan.
Melalui simulasi tersebut, peserta dapat memahami alur komando dan prosedur operasi standar yang harus diterapkan dalam situasi darurat.
Editor : Mahdani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025