Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Drama kolosal berjudul "Panglima Batur" menjadi awal semangat digelarnya upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72  di halaman Balaikota Banjarmasin, Kamis (17/8).
 
Sebanyak 200 siswa Banjarmasin, terlibat dalam penggarapan drama kolosal yang menceritakan pahlawan kemerdekaan ini yang diselenggarakan  Kodim 1007/Banjarmasin.

Komandan Kodim 1007/Banjarmasin Letnan Inf Wilson Napitupulu mengatakan,  dipentaskannya  drama klosal pada peringatan HUT Kemerdekaan RI untuk menumbuhkan semangat kesatuan bagaimana perjuangan pahlawan kemerdekaan dulunya dalam membebaskan tanah daerah ini dari penjajahan Koloneal Belanda.

Menurut dia, inspirasi mengangkat tokoh Panglima Batur yang kata-kata semangatnya dikenal di daerah ini 'Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing" tersebu, didapat saat melakukan ziarah kemakam pahlawan di Komplek Makam Pahlawan Banjar  yang berada di belakang Mesjid Jami Banjarmasin.

Dikatakan Wilson, sebagaimana perintah Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Arm Syafei Kasno agar semua Kodim membuat sebuah drama kolosal tentang perjuangan sebelum, upacara kenaikan bendera Sang Saka Merah Putih tepat pada 17 Agustus 2017.

"Saya lihat ada makam satu pahlawan yang bernama Panglima Batur, hati saya terpincut untuk mengetahui lebih dalam sejarahnya, hingga saya pilih menjadi tokoh yang akan dimainkan dalam drama kolosal tersebut," terangnya.

Menurut dia, para generasi sekarang ini harus mengenal lebih dekat pahlawan-pahlawan kemerdekaan, termasuk yang ada di tanah Kalsel ini, bagaimana sepak terjangnya dalam upaya mengusir penjajah.

Bagi dia, Panglima Batur yang lahir di Buntok Baru, Barito Utara, Kalimantan Tengah pada tahun 1852  dan gugur di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 5 Oktober 1905  adalah sosok yang luar biasa besar memiliki jasa bagi kemerdekaan negeri ini.

"Dia merupakan pahlawan sebelum kemerdekaan, Panglima dari Suku Dayak ini harus gugur di tiang gantung Belanda, bahkan sebelum dieksekusi itu dia diarak keliling kota Banjarmasin, momen inilah yang ingin kita gambarkan bagaimana keteguhan hati pejuang kita masa lalu dalam membela tanah air, tanpa mau tunduk sedikit pun dengan penjajah," terangnya.

Wilson berharap, pengorbanan dari tokoh Panglima Batur dan pejuang lainnya akan terus dikenang generasi selanjutnya di negeri ini, khsusunya di tanah banjar, artinya harus merawat persatuan dan kesatuan negeri ini selamanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah yang bertindak sebagai inspiktur Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Halaman Balaikota Banjarmasin menyatakan, menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini di Banjarmasin khususnya adalah hal yang wajib bagi semua masyarakat.

Ditegaskannya, moment peringatan HUT Kemerdekaan ini harus menjadi penguat kesatuan dan persatuan bangsa, sebab detik-detik 17 Agustus 1945 adalah yang paling bersejarah di negeri ini, di mana semuanya harus menghormati.

"Hormat kita kepada pejuang, tumbah darah negeri ini, tidak ada kata lain Merdeka dan Selalu Merdeka," ujarnya lantang.



Pewarta: Sukarli

Editor : Sukarli


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017