Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mencatat rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani bulan Juli 2017 mengalami penurunan cukup besar mencapai 3,03 persen.

Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Sabtu mengatakan, survei harga produsen gabah selama bulan Juli dilakukan terhadap 30 transaksi yang tersebar pada 10 kabupaten.

"Selama Juli, komposisi jumlah observasi dari transaksi harga gabah yang tersebar pada 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 30 transaksi," ujarnya.

Disebutkan, sepuluh kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan.

Ia mengatakan, penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP ditingkat petani sebesar 4,88 persen dari harga Rp4.892 per kilogram bulan Juni 2017 menjadi Rp4.654 per kilogram di bulan Juli.

Disebutkan, penurunan harga gabah juga terjadi ditingkat penggilingan yakni sebesar 4,82 persen dari harga Rp4.983 per kilogram bulan Juni menjadi Rp4.743 per kilogram bulan Juli.

"Komponen mutu gabah selama bulan Juli cenderung fluktuatif dengan rata-rata kadar air (KA) dan kadar hampa gabah kualitas GKP masing-masing 14,85 persen dan 3,20 persen," ungkapnya.

Menurut dia, harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari gabah kering panen (GKP) kualitas Siam Rukut senilai Rp7.182 per kilogram di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut.

"Harga terendah sebesar Rp4.188 per kilogram berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Kardil yang terdapat di Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan," ujarnya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017