Marabahan (Antaranews Kalsel) - Dalam upaya peningkatan hasil produksi pertanian, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan meluncurkan Progam Reaksi Cepat Urusan Pertanian (Rancap).

Peluncuran Program Rancap tersebut dilaksanakan Pemkab Batola bersamaan dengan Panen Raya di Desa Andaman, Kecamatan Anjir Pasar, di lahan seluas 700 hektare milik Gapoktan Sumber Rezeki.

"Progam Reaksi Cepat Urusan Pertanian (Rancap) ini bertujuan untuk penanggulangan segala aduan permasalahan pertanian dari para petani," ujar Baupati Batola Hasanuddin Murad, di Marabahan, Rabu.

Menurut dia, permasalahan pertanian yang masuk dalam Program Rancap tersebut seperti, Unit Pelayanan Teknis, ketersediaan pupuk, alat dan mesi pertanian dan lain-lain.

Peluncuran Program Racap, terang dia, sebagai salah satu inovasi pelayanan kepada petani untuk memecahkan persoalan pertanian yang memerlukan bantuan pemerintah.

Dengan program tersebut, jelas dia, semakin mempertegas karakteristik daerah sebagai penghasil padi terbesar di Kalsel sekaligus penyangga ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu, dia meminta, kepada para petani dan SKPD terkait untuk terus bersama-sama menjaga dan meningkatkan komitmen serta kerjasama dalam upaya mewujudkan rakyat berdaya saing dan sejahtera.

Mantan Dosen Fakultas Hukum ULM itu berharap, Program Rancap dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Diakui mantan anggota DPR-RI itu, pembinaan bidang pertanian di Batola cukup berhasil yang dibuktikan beberapa penghargaan dari Presiden di antaranya, tahun 2008 berupa Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional.

Selanjutnya, tahun 2011 Penghargaan Satya Lenana Pembangunan Bidang Pertanian, dan tahun 2012 berupa Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara.

Selain itu, selama kepemimpinannya Batola juga beberapa kali mendapat kunjungan dari para pejabat negara diantaranya, Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, Menteri Negara BUMN serta Menteri Industri dan Sumber Daya Primer Brunei Darussalam.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017