Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan H Noor Fahmi menyatakan madrasah, baik tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah di daerahnya belum siap melaksanakan kebijakan sekolah seharian penuh (Full day school).

"Saya merasa sangat berat mengikuti kebijakan `Full day school` atau lima hari sekolah hingga sore yang akan diterapkan pemerintah pusat tersebut," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.

Sebab, kata dia, sekolah dalam enam hari seminggu saja sudah berlangsung hingga pukul 15.00 Wita.

"Kalau itu dijadikan lima hari, hingga pukul berapa para murid pulangnya," kata Noor Fahmi.

Dia menilai kebijakan "Full day school" yang mau diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tidak bisa diterapkan hingga ke madrasah, sebab secara fasilitas dan sarananya juga SDM pengajarnya belum siap betul.

"Belum ada juga madrasah di daerah kita ini yang melaksanakan belajar mengajarnya mirip " Full-day school," bebernya.

Meski tidak setuju kebijakan itu, Noor Fahmi mengatakan pihaknya tetap menunggu keputusan Kemenag pusat, sebab menjadi sandaran pendidikan madrasah seluruhnya.

"Kalau Kemenag pusat memutuskan " Full-day school, kita akan mengikuti, bagaimana pun caranya," tegasnya.

Menurut dia, jumlah madrasah di provinsi Kalsel yang memiliki 13 kabupaten/kota ini sebanyak 1.043 sekolah.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017