Kotabaru, (Antaranews kalsel) - Tempat pembuangan sampah (TPS) di depan GOR Bamega Kotabaru di Jalan Hasan Basri Desa Semayap Kecamatan Pulau Laut Utara akhirnya ditutup setelah sekian lama dikeluhkan.

Kepala Desa Semayap Hamiyah,  Jumat (7/7), mengatakan keluhan itu antara lain TPS berdekatan dengan bangunan sekolah, sehingga para siswa yang  belajar kerap terganggu bau tak sedap.

TPS ini juga berada di muara jalan poros menuju Kantor Desa Semayap, beberapa kali sampah meluber sampai ke tengah jalan dan menghambat kelancaran lalulintas.

“Jadi, akhirnya jalan terganggu, anak-anak sekolah terganggu, saya putuskan hari ini ditutup, terserah pihak yang bersangkutan mau dipindah kemana sampahnya,” tegas Hamiyah.

Sebelumnya sampah yang masuk ke TPS depan GOR Bamega tidak hanya bersumber dari warga sekitar, melainkan juga dari wilayah-wilayah lain yang jauh sehingga menyebabkan TPS overkapasitas.

“Dianggap TPS ini seperti TPA, bahkan saya mendengar dari warga ada yang bawa sampah dengan pikap dibuang ke sini juga,” tutur Hamiyah.

Untuk sementara, tiga buah bak sampah yang semula ditempatkan di TPS dipindahkan ke lingkungan RT 13 dan hanya diperuntukkan bagi warga setempat.

Menanggapi ini, Pelaksana Tugas Kepala DLHD  Kotabaru Said Rizani Fahrani mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa. Pemerintah daerah juga berencana untuk merelokasi TPS tersebut agar tidak lagi mengganggu warga, namun belum menemukan lokasinya.

“Kita cari lokasi penggantinya sementara, nanti kita koordinasikan dengan kepala desa kemana mencari tempat lain supaya tidak menggangu lagi,” ujar Said.  

Keluhan menyangkut TPS di depan GOR Bamega ditengarai akibat dari kekurangan armada pengangkutan sampah. Selain itu, sejak kontainer sampah di TPS tersebut mengalami kerusakan, wadah penampungan digantikan dengan bak-bak berukuran kecil, sementara volume sampah semakin lama kian bertambah. ***


Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017