Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ir Muslih mengungkapkan, pihaknya belum memungkinkan melaksanakam program air bersih gratis untuk para pelanggan karena biaya produksi sangat besar.


"Bisa gratis air bersih kita kalau pemerintah kota mau memberikan subsidi sekitar Rp29 miliar per bulannya," kata Muslih di Banjarmasin, Rabu.

Besarnya biaya operasional produksi pengolahan air bersih itu, tutur dia, tidak memungkinkan ditanggung sendiri PDAM kalau tidak ada pembayaran rekening dari pelanggan.

Bahkan, kata dia, khusus menggratiskan untuk kelas pelanggan golongan A1 atau katagori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) harus bisa ditutup subsidi sekitar Rp18 miliar per bulannya.

Sebab, kata Muslih, dari 160.000 pelanggan PDAM saat ini, lebih 30.000 masuk pelanggan MBR tersebut.

Ia mengatakan sejauh ini belum ada PDAM di Indonesia yang berani memberikan gratis air bersih bagi masyarakat sebab biaya produksi yang tidak disubsidi pemerintah daerahnya.

"Jadi masih lama kemungkinan air bersih bisa digratiskan, terkecuali negara kita memang benar-benar sudah mapan dan sejahtera," ujar Muslih.

Dia menyatakan saat ini fokus PDAM Bandarmasih bagaimana bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, dengan kualitas air yang langsung bisa diminum dan merata distribusinya hingga ke wilayah pinggiran.

Dia mengungkapkan bukan mudah mengolah air bersih di kota itu yang air bakunya hanya bersumber dari sungai Martapura, karena tingkat kekeruhan tinggi dan mengandung zat-zat yang perlu dinetralkan agar aman dikonsumsi pelanggan.

"Belum lagi air Sungai Martapura terkadang memiliki kadar keasinan atau garam tinggi, bahkan kadang kadar asamnya tinggi," papar Muslih.

Di samping itu, infrastruktur perpipaan PDAM juga perlu diremajakan karena banyak yang sudah tua yang memerlukan anggaran yang tidak sedikit.

"PDAM Bandarmasih perlu biaya ratusan miliar rupiah lagi untuk membenahi berbagai infrastruktur, karenanya belum mungkin tidak membebankan pelanggan dalam biaya operasionalnya," katanya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017