Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Puncak arus balik lebaran 1438 Hijriah di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, diperkirakan terjadi pada Minggu (2/7) atau H+6.

"Kami memperkirakan puncak arus balik di "Bumi Saijaan" Kotabaru terjadi sekitar Sabtu tetapi lebih dominan ke Minggu," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru, Nurvisa, di Kotabaru, Rabu.

Karena, lanjut dia, pada hari Senin PNS sudah masuk kerja kembali seperti biasa, sehingga perlu persiapan-persiapan, dan anak sekolah juga mulai menyiapkan bekal dan peralatan sekolah mereka.

Dikatakan, pada arus balik tersebut terjadi karena masyarakat Kotabaru yang saat menjelang lebaran pulang ke kampung halamannya kini kembali ke Kotabaru, sebeliknya masyarakart luar yang selama ini berlebaran di Kotabaru juga kembali ke kampung halamannya.

Sehingga pada arus balik nanti, ada yang masuk ke Kotabaru dan ada masyarakat yang keluar dari Kotabaru.

Nurvisa menambahkan, puncak arus balik di Kotabaru terjadi pada H-2 dan H-1, dan untuk membantu para pemudik Dinas Perhubungan Kotabaru menyiap[kan dua armada bus yang disiapkan di Terminal Induk Stagen.

Bus tersebut disiapkan apabila terjadi penumpukan calon penumpang di Terminal Stagen, tidak terangkut oleh angkutan umum, sehingga bus tersebut diamnfaatkan untuk mengantarkan pemudik pergi ke daerah tujuan.

Namun hingga lebaran Idhul Fitri dua bus tersebut tidak terpakai, karena semua penumpang dapat terlayani oleh bus reguler yang beroperasi di Terminal Stagen dan lainnya.

Sedangkan untuk jalur laut, penumpang arus mudik dan arus balik di Kabupaten Kotabaru, dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan terlayani oleh dua rute kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Tanjung Serdang-Batulicin dan Pelabuhan Stagen-Tarjun.

Terpiusah, General Manager PT Angkutan SungaI Danau dan Penyeberangan (ASDP) Batulicin Yudhi Yanuar, mengatakan di Daratan Kalimantan Selatan ada dua pelabuhan feri yang menghubungan dengan Pulau Laut, yakni Pelabuhan Tanjung Serdang-Batulicin dan Pelabuhan Stagen-Tarjun.

Calon penumpang atau masyarakat Kotabaru yang hendak ke Kota Banjarmasin lebih dekat melalui Pelabuhan Tanjung Serdang-Batulicin dibandingkan dari Pelabuhan Stagen-Tarjun.

Sementara calon penumpang ke arah utara, tidak menutup kemungkinan lebih condong memilih lewat pelabuhan Stagen-Tarjun, karena lebih efektif dan efisien.

Sehingga, dengan beroperasinya feri jalur Tanjung Serdang-Batulicin, Stagen-Tarjun saling menunjang kelancaran arus mudik dan arus balik di Kabupaten Kotabaru dan sekitarnya, karena tidak terjadi penumpukan penumpang yang menyebabkan antrean panjang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Nurvisa, mengemukakan, selama arus balik lebaran ini pihaknya menempatkan petugas di Terminal Stagen, dan di Pelabuhan feri Tanjung Serdang, yang selalu berkoordinasi terkait kondisi atren penumpang.

"Apabila di Pelabuhan Tanjung Serdang terjadi antrean panjang, calon penumpang yang hendak menyeberang ke Daratan Kalimantan diimbau untuk lewat Pelabuhan Stagen-Tarjun, untuk mengurai atrean panjang, karena pemudik ingin cepat sampai ke tempat tujuan," katanya.

Menurut Nurvisa, hal itu menguntungkan bagi calon penumpang, khususnya yang hendak melalui Pelabuhan Tanjung Serdang-Batulicin dan di sana trerjadi antrean panjang, sementara di Pelabuhan Stagen-Tarjun tidak ada antrean.

Calon penumpang yang sudah sampai di Tanjung Serdang tidak mungkin kembali dan melalui Pelabuhan Stagen-Tarjun karena jaraknya mencapai sekitar 40 kilometer.

Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Serdang-Batulicin PT ASDP menyiapkan delapan unit feri, di antaranya KMP Kerapu, KMP Gutila, KMP Bamega, KMP Musi, KMP Trunojoyo dan KMP Gading.

Sedangkan di Pelabuhan Stagen-Tarjun PT. Pelayaran Banua Raya Katulistiwa sekitrar dua kapal feri.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017