Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Harga lauk pauk di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan sekitarnya pada hari kedua Idul Fitri 1438 Hijriyah, terpantau masih tinggi.
Pantuan pada H+1, Senin, di pasar subuh/pasar tumpah Jalan A Yani km7 Banjarmasin, harga daging ayam potong/ayam pedaging per kilogram (kg) sekitar Rp40.000 sebelumnya (H-6) cuma Rp25.000,00.
Bahkan seperti ikan sepat kering (garinting sepat) kalau sebelumnya (H-6) hanya Rp10.000/kg, kini menjadi Rp20.000 atau naik seratus persen.
"Masih mahalnya harga lauk pauk pada H+1, mungkin karena mereka yang berjualan masih sedikit," ujar Hj Nurul Lathifah (64), warga Kota Banjarmasin.
Sebagai contoh pada pasar subuh/pasar tumpah di Jalan A Yani km7/Kertak Hanyar jumlah mereka yang berjualan masih dihitungan dengan jari, lanjut nenek dari dua cucu tersebut.
"Tetapi oleh karena menginginkan, walau harga mahal tetap kita beli. Ya tidak banyak, sedikit asalkan ada," demikian Nurul Lathifah.
Sementara menurut, Suri, salah seorang pedagang ikan segar/ikan air tawar di pasar subur Kertak Hanya itu, karena yang berjualan masih sedikit.
Selain itu, pemasuk barang kebutuhan keluarga/rumah tangga tersebut, seperti daging ayam potong dan ikan segar (termasuk ikan asin/garinting) juga masih kurang.
"Karena mereka masih berlebaran dan mungkin banyak yang pulang kampung (pulkam)," tutur ayah dari empat anak itu.
"Suasana pasar subuh Kertak Hanyar akan normal kembali atau banyak pedagangnya, mungkin dua-tiga hari lagi. Karena mereka sudah kembali dari kampung halaman sehabis belebaran bersama keluarga," demikian Suri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Pantuan pada H+1, Senin, di pasar subuh/pasar tumpah Jalan A Yani km7 Banjarmasin, harga daging ayam potong/ayam pedaging per kilogram (kg) sekitar Rp40.000 sebelumnya (H-6) cuma Rp25.000,00.
Bahkan seperti ikan sepat kering (garinting sepat) kalau sebelumnya (H-6) hanya Rp10.000/kg, kini menjadi Rp20.000 atau naik seratus persen.
"Masih mahalnya harga lauk pauk pada H+1, mungkin karena mereka yang berjualan masih sedikit," ujar Hj Nurul Lathifah (64), warga Kota Banjarmasin.
Sebagai contoh pada pasar subuh/pasar tumpah di Jalan A Yani km7/Kertak Hanyar jumlah mereka yang berjualan masih dihitungan dengan jari, lanjut nenek dari dua cucu tersebut.
"Tetapi oleh karena menginginkan, walau harga mahal tetap kita beli. Ya tidak banyak, sedikit asalkan ada," demikian Nurul Lathifah.
Sementara menurut, Suri, salah seorang pedagang ikan segar/ikan air tawar di pasar subur Kertak Hanya itu, karena yang berjualan masih sedikit.
Selain itu, pemasuk barang kebutuhan keluarga/rumah tangga tersebut, seperti daging ayam potong dan ikan segar (termasuk ikan asin/garinting) juga masih kurang.
"Karena mereka masih berlebaran dan mungkin banyak yang pulang kampung (pulkam)," tutur ayah dari empat anak itu.
"Suasana pasar subuh Kertak Hanyar akan normal kembali atau banyak pedagangnya, mungkin dua-tiga hari lagi. Karena mereka sudah kembali dari kampung halaman sehabis belebaran bersama keluarga," demikian Suri.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017