Balangan, (Antaranews Kalsel) - Kebakaran yang terjadi di Desa Babayau, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalsel, menghanguskan rumah Marawiyah (60) beserta isinya.

Selain menghanguskan rumahnya, stock padi sebanyak 15 karung miliknya yang ditaksir senilai Rp70 juta juga ikut ludes terbakar.

Diterangkan Kapolres Balangan, AKBP Moh Zamroni melalui, Kasat Reskrim, AKP Dany Sulistiono, api yang membakar rumah Marawiyah, Jumat (2/6) sekitar pukul 18.30 wita, diduga berasal dari hubungan arus pendek aliran listrik.

Menurut dia, sambungan arus listrik ke rumah Marawiyah, diambil dari aliran Sekolah MTs Alhidayah, Babayau, atas seijin pihak sekolah, dan tokoh masyarakat.

"Kemungkinan arus tersebut kurang aman, atau tidak sesuai standar, sehingga rawan terjadi hubungan arus pendek yang mengakibatkan munculnya percikan api. Saat ini masih diselidiki lebih lanjut,dan untuk barang bukti potongan kabel listrik serta kayu yang terbakar," ujarnya.

Menurut keterangan warga setempat, keluarga Marawiyah merupakan dari kalangan ekonomi bawah, sehingga ia dibantu warga untuk membangun tempat tinggal, bahkan listrik untuk kebutuhan penerangan, disambung dari gedung sekolah Mts Alhidayah atas kesepakatan warga dan pihak sekolah.

Saat kejadian, Marawiyah dan anak-anaknya sedang berada di rumah kerabatnya tak jauh dari tempat tinggalnya, untuk acara berbuka puasa.

Hairi Rusdi, anak korban mengungkapkan, ia merupakan orang terakhir keluar dari rumah, menuju acara buka bersama di rumah kerabatnya, Rusli.

"Sebelum keluar rumah, saya mencium bau seperti ada yang terbakar, namun ketika di cek didapur dan sekitar rumah, tidak ditemukan benda yang terbakar. Selanjutnya saya meninggalkan rumah untuk mengikuti acara buka bersama dirumah kerabat," ujarnya.

Saat waktu berbuka puasa, terdengar teriakan Umihanah, "Api-api" berulang-ulang, sehingga warga langsung berhamburan mencoba menyelamatkan rumah korban.

Upaya Unit Pemadam Kebakaran pun memakan waktu 30 menit, namun apa daya, rumah beserta isinya, termasuk padi hasil jerih payah mereka selama ini ludes terbakar.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017