Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengharapkan kebutuhan listrik untuk masyarakat di "Bumi Saijaan" itu pada 2019 dapat terpenuhi hingga 95 persen.


"Oleh karenanya, kita telah menjalin kerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) Persero, dan dunia usaha dalam rangka penyediaan daya, serta perluasan jaringan listrik," kata Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, pada puncak acara peringatan Hari Jadi ke 65 Kabupaten Kotabaru, Rabu.

Untuk memenuhi kebutuhan akan penerangan, Pemkab Kotabaru melakukan beberapa terobosan, terutama untuk mereka yang belum bisa dijangkau oleh PT PLN.

Bupati mengaku, pihaknya telah membangun dan terus mengembangkan pembangkit listrik mikro hidro, serta pembangkit listrik tenaga surya di desa-desa terpencil dan wilayah pesisir atau kepulauan.

Selain itu, saat ini Pemkab Kotabaru telah menyiapkan lahan untuk pembangunan listrik tenaga gasifikasi batubara seluas 10 hektare di Desa Sigam, yang merupakan pilot proyek Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan kapasitas 20 Mega Watt.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kotabaru Burhanuddin menjelaskan, PT. PLN akan membangun interkoneksi jaringan listrik 150 KVA dari wilayah Kalselteng ke Pulaulaut Kotabaru yang ditarget 2017.

"Kami baru saja koordinasi dengan manajer area, membicarakan progres pekerjaan pembangunan jaringan listrik ke Pulaulaut," katanya.

Selain masalah interkoneksi jaringan listrik Wilayah Kalselteng dengan Pulaulaut, dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan masalah mesin pembangkit untuk di pulau-pulau terpencil.

Apabila ada penduduk Kotabaru di kepulauan dan masih menikmati listrik baru enam jam dan 12 jam, dapat ditingkatkan menjadi 24 jam.

Terpisah, Manajer Perencanaan Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Tengah Hasmar Tarigan, mengatakan PLTU di Desa Sigam, ditargetkan selesai 2017.

"Selain PLTU Sigam, kebutuhan listrik di Kotabaru akan dipasok daya dari pembangkit listrik wilayah Kalselteng, di Asam-asam, dan beberapa daerah lain dengan cara diinterkoneksikan listrik di Kotabaru dengan pembangkit wilayah Kalselteng," tuturnya.

Saat ini, PLN tengah melakukan proses pembangunan jaringan kabel dasar laut, dan pembangunan Sambungan Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV dari Batulicin-Kotabaru serta gardu induk Kotabaru.

Dengan jaringan dasar laut Batulicin-Pulaulaut, Kotabaru tersebut, maka listrik PLTU Sigam akan diinterkoneksikan dengan pembangkit wilayah Kalselteng yang juga sudah interkoneksi dengan daerah lain di Kalimantan.

"Sehingga apabila jaringan listrik yang diproduksi dari pembangkit listrik tenaga diesel, maupun PLTU di Pulaulaut Kotabaru terjadi masalah, tidak sampai terjadi pemadaman," paparnya.

Karena pelanggan di Kotabaru tetap dapat dilayani dengan listrik produksi PLTU Asam-asam atau yang lainnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017