Tokoh kritis yang menakhodai Banjarbaru Bersinergi Edy Saefuddin mendeklarasikan dukungan terhadap Pasangan Calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby-Wartono.

Pada keterangan tertulis yang diterima di Banjarbaru, Minggu, Edy Saefuddin sebelumnya vokal terhadap pasangan nomor 01 Lisa-Wartono terkait sistem demokrasi di Banjarbaru.

Baca juga: KPU Kalsel gandeng lembaga pemantau kawal PSU Banjarbaru

“Kemarin saya membela demokrasi, karena kesalahan itu bisa penyelenggara sehingga terjadi PSU. Posisi PSU sudah sesuai konstitusi, dan hak demokrasi warga sudah bisa digunakan,” kata Edy.

Menurut Edy saat ini memperjuangkan hak dan manfaat bagi Banjarbaru secara keseluruhan untuk keberlanjutan pembangunan bagi Kota Idaman.

“Jika kotak kosong menang atau Lisa Wartono kalah, maka Banjarbaru dipimpin Penjabat (Pj) Wali Kota. Apa yang bisa dilakukan Pj? Kewenangan terbatas. Maka pembangunan Banjarbaru pasti akan mandek. Kami tak mau itu terjadi,” ujarnya.

Ia menegaskan deklarasi ini bukan sekadar seremoni politik, melainkan bentuk konkret dari konsolidasi akar rumput yang telah bekerja jauh sebelum tahapan kampanye dimulai.

Edy menegaskan bahwa dukungan ini merupakan hasil musyawarah internal yang matang, bukan karena tekanan atau pesanan politik dari pihak manapun.

Baca juga: Polhukam kemarin dari PSU Banjarbaru hingga minyak goreng palsu

“Kami mendeklarasikan dukungan ini secara mandiri. Tidak ada desakan, tidak ada intervensi. Ini murni hasil kesepakatan internal kami, karena Banjarbaru butuh kepemimpinan yang tidak berlarut-larut kosong,” tutur Edy.

Ia menjelaskan tim Banjarbaru Bersinergi sudah terbentuk sejak Oktober 2024 dan telah aktif melakukan kerja sosial maupun politik secara langsung kepada masyarakat.
 

Menurutnya, tim ini bukan “kekuatan instan” yang hanya hadir menjelang pemilu, melainkan gerakan relawan yang konsisten membangun kesadaran publik secara organik.

“Tim ini sudah turun ke lapangan sejak lama, tidak mendadak, tidak karena waktu mepet. Kami menyasar semua wilayah Banjarbaru dengan metode pendekatan yang lebih menyentuh masyarakat,” tambahnya.

Edy juga mengungkapkan kekecewaan karena selama ini tidak diakomodasi sebagai bagian dari pengawasan independen, padahal telah bekerja memantau dinamika politik secara objektif.

Kini, langkah dukungan terhadap Paslon 01 dianggap Edy, sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masa depan Kota Banjarbaru.

Baca juga: KPU Kalsel terima 202.903 lembar surat suara untuk PSU Banjarbaru

“Kami bukan tim yang gampang menyerah. Soal menang-kalah itu urusan nanti, tapi kami akan berjuang semaksimal mungkin untuk Paslon 01. Optimisme adalah bahan bakar kami,” tegasnya.

Tentang sosok Hj. Lisa Erna Halaby, Edy menyebut sebagai pemimpin yang memiliki daya tahan luar biasa dalam menghadapi tekanan, termasuk serangan personal di ruang publik.

“Ibu Lisa adalah figur yang sabar dan kuat. Seorang pemimpin sejati harus tahan dibully, tidak mudah terpancing emosi. Dan beliau sudah membuktikan itu,” ucapnya.

Menutup pernyataan, Edy berharap Banjarbaru segera keluar dari situasi stagnan dan kembali berjalan dalam arah pembangunan yang terukur dan berkelanjutan.

“Kepemimpinan itu soal momentum. Jangan sampai kota ini kehilangan arah hanya karena terlalu lama dibiarkan tanpa nakhoda,” pungkas Edy.

Baca juga: PSU Pilwali Kota Banjarbaru diharapkan lancar dan aman

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025