Roma,  (Antaranews Kalsel/Reuters) - Gelandang Pescaa asal Ghana Sulley Muntari meninggalkan lapangan pada Minggu, mengatakan bahwa dirinya mendapat kartu kuning karena mengeluhkan lagu-lagu rasis dari para penonton saat timnya kalah 0-1 di markas Cagliari di Liga Italia.

Muntari mendapatkan kartu kuning karena mendebat wasit Daniele Minelli pada menit ke-90 dan berjalan meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes pada masa tambahan waktu, membuat timnya memainkan menit-menit terakhir pertandingan dengan sepuluh pemain.

Pemain 32 tahun itu mengatakan kepada para pewarta televisi bahwa sekelompok penggemar melecehkan dirinya sejak awal pertandingan, termasuk sejumlah anak-anak.

Ia mengatakan dirinya menawari kausnya kepada seorang anak untuk menjadi teladan, namun pelecehan itu terus berlanjut pada babak kedua.

"Ia berkata kepada saya bahwa saya semestinya tidak berbicara kepada para penonton. Saya meminta dira untuk mendengarkan pelecehan-pelecehan itu. Saya menegaskan bahwa ia harus memiliki keberanian untuk menghentikan permainan," kata Muntari.

"Wasit semestinya tidak hanya berdiri di lapangan dan meniup peluit, ia harus melakukan semuanya. Ia semestinya mencermati hal-hal seperti ini dan memberikan contoh," tambahnya.

Italia kesulitan untuk menghentikan yel-yel rasis di stadion-stadion mereka dan telah terjadi sejumlah insiden sepanjang beberapa tahun.  
   
Pada salah satu kejadian paling serius pada 2013, tim AC Milan meninggalkan lapangan pada pertandingan persahabatan di kota Busto Arsizio setelah para penggemar tuan rumah menghina gelandang Kevin-Prince Boateng.

Di bawah panduan yang diperkenalkan menyusul insiden tersebut, wasit diharapkan untuk memperingatkan kepada ofisial keempat, yang dapat memberikan laporan insiden kepada departemen keamanan publik yang bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban pada pertandingan-pertandingan.

Pelatih Pescara Zdenek Zeman mengatakan dirinya bersimpati dengan Muntari, namun mengatakan seorang pemain tidak semestinya meninggalkan lapangan.
"Muntari meninggalkan lapangan karena yel-yel rasis namun kami semestinya tidak main hakim sendiri," ucapnya.  
   
"Kita telah berbicara mengenai rasisme selama bertahun-tahun namun tidak ada yang terjadi. Hari ini, hal ini terjadi pada Muntari yang telah bermain di Italia selama beberapa tahun. Kita perlu mengubah mentalitas."/f

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017