Marabahan (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Kesehatan setempat melaksanakan sosialisasi deteksi dini kanker leher rahim.

"Penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbesar, sehingga penanganannya memerlukan perhatian semua pihak dan memerlukan biaa yang sangat mahal," kata Bupati Barito Kuala (Batola) H Hasanuddin Murad, melalui Asisten Bidang Pembangunan M Anthony, di Batola, Selasa.

Berdasarkan data Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 2012, biaya pengobatan kanker menempati urutan kedua setelah hemodilia, yakni sebesar Rp144,7 miliar. Periode 2014 meningkat hingga Rp905 miliar.

Sehubungan dengan hal itu, bupati menyambut baik atas dilaksanakannya sosialisasi deteksi dini kanker rahim dan payudara melalui metoda inspeksi visual dengan Asam Asetat (IVA) dan Sadari (Periksa Payudara Sendiri).

Agar, lanjutnya, dapat mengetahui dini keberadaan penyakit kanker sekaligus membantu meringankan beban biaya pemeriksaan bagi kaum perempuan di Batola.

Melalui kegiatan ini juga diharapkan mampu menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman sehingga dapat meningkatkan kesadaran kaum perempuan khususnya untuk mencegah faktor-faktor yang dapat memicu muncul dan berkembangnya penyakit kanker.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batola H Sugian Nor mengatakan, meski kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui pasti penyebabnya namun banyak faktor yang bisa mempengaruhi seperti merokok atau terkena paparan asap rokok, mengonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas dan diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker.

Para ahli memperkirakan, sebut Sugian, 40 persen kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor resiko terjadinya kanker.

Untuk itu, sebut dia, perlu upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam mencegah faktor resiko tersebut dan peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat.

"Organisasi OAKSE-KK sebagai penggerak program dalam mendukung pengendalian kanker khususnya deteksi dini kanker leher rahim dan payudara dengan metode IVA bermitra dengan beberapa kementerian, pemerintah daerah, lembaga-lembaga negara, LSM, organisasi profesi, lintas program dan lintas sektor serbagai berbagai pihak," katanya.

Dalam kesempatan terpisah Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (KP2) Dinas Kesehatan setempat, Zulfikar SKM MKes mengatakan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi wanita usia subur tentang deteksi dini kanker leher rahim dan payudara melalui pemeriksaan IVA dan Sadari.

Tujuannya, lanjutnya, agar mengetahui bahaya sejak dini sehingga bisa melakukan antisipasi dini dengan meningkatkan provider pemeriksaan dan pengobatan.

Sementara itu, kegiatan sosialisasi deteksi dini panyakit kanker rahim yang melibatkan pengurus dan anggota TP-PKK kabupaten dan kecamatan, GOW, serta Dharma Wanita Batola ini menghadirkan nara sumber See and Tread Banjarmasin, Dokter Suka Dwi Rahardja SpPA serta Nevyta F Sari dari Yayasan Daya Dara Lovepink Indonesia.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017