Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Sejumlah pemakaman khusus bagi etnis Tiongkok di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dipenuhi peziarah yang berdatangan sebelum peringatan Cheng Beng atau hari ziarah bagi etnis tersebut.


Pantauan Antara, Rabu, di dua lokasi pekuburan Tiongkok atau yang dikenal dengan sebutan Bong Cina di Banjarbaru dipenuhi sisa-sisa peribadatan yang dilakukan pihak keluarga.

Salah seorang peziarah Mendi yang ditemui di Taman Makam Budi Mulia Km 20 Banjarbaru, Rabu mengatakan, dirinya sengaja datang untuk ziarah ke makam leluhurnya di tempat itu.

"Kami datang kesini setiap tahun dan sudah menjadi adat istiadat keluarga mendatangi makam di hari Cheng Beng ini," ucap pria paruh baya yang tinggal di Jalan Simpang Ulin Banjarmasin itu.

Menurut pria keturunan Tionghoa kelahiran Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel itu, kedatangannya selain untuk berziarah juga melakukan upacara kecil di lokais pemakaman.

Dijelaskan, sesuai ajaran agama yang dianut yakni Tionghoa, pihak keluarga yang masih hidup memiliki kewajiban mengunjungi makam leluhur terutama menjelang hari Cheng Beng.

"Ziarah ini merupakan kewajiban bagi kami penganut agama Tionghoa. Namun generasi sekarang sepertinya sudah tidak mau lagi mengunjungi makam seperti yang kami lakukan," ucapnya.

Sementara, lokasi pemakaman etnis Tionghoa lain yakni Taman Makam Bodhi Karuna Jalan A Yani Km 19 Banjarbaru juga dipenuhi barang-barang bekas peziarah etnis Tionghoa.

Ditempat itu juga masih terpasang spanduk berisi ajakan kepada etnis Tionghoa untuk mengikuti doa bersama pada puncak hari Cheng Beng yang bertepatan, Minggu (2/4).

"Hari Minggu pagi kemarin memang digelar doa bersama keluarga etnis Tionghoa disini. Mereka yang datang cukup banyak, ratusan orang," ujar Eboh penjaga kawasan setempat.

Kegiatan Cheng Beng atau hari ziarah bagi etnis Tiongkok merupakan kebiasaan setiap tahun sehingga kawasan yang terdapat kuburan Cina pasti ramai saat menjelang 5 April tahun masehi.

Latar belakang sejarahnya, sebelum zaman Dinasti Qin, ziarah makam hanya monopoli dan hak bangsawan sehingga rakyat kecil tidak dibolehkan datang dan mengunjungi makam.

Namun setelah Qin Shi-huang mempersatukan kawasan Tiongkok dan mengabolisi bangsawan, rakyat kecil kemudian meniru tradisi ziarah makam setiap Ceng Beng.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017