Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Kalsel bakal menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp150 miliar pada 2017 untuk mendukung pengembangan sektor perikanan, perkebunan, dan pertanian.

Pemimpin Kelompok Bisnis Mikro Bank Kalsel Rudy Syahrinsyah di Banjarmasin Kamis mengatakan, jumlah penyaluran KUR tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan 2016 yang hanya sekitar Rp50 miliar.

"Bank Kalsel kembali mendapat kepercayaan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian untuk KUR, setelah dinilai sukses dalam penyaluran KUR 2016," katanya.

Menurut Rudy, surat penunjukan kembali penyaluran KUR tersebut sudah diterima Bank Kalsel pada Februari 2017 dan langsung direalisasikan, untuk mengembangkan pembangunan beberapa sektor yang telah ditetapkan.

Bank Kalsel, tambah dia, optimis dapat menyalurkan KUR sebesar Rp150 miliar tersebut, seluruhnya selama tahun 2017. Pada triwulan I tahun 2017 ini, Bank Kalsel telah merealisasikan penyaluran KUR sebesar 11 persen ke masyarakat.

"Saya yakin, dengan bungan KUR yang ditetapkan pemerintah yang relatif lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu hanya 9 persen per tahun, akan mendorong pelaku usaha, untuk mengembangkan usahanya dengan mendapatkan modal perbankan," katanya.

Realisasi penyaluran KUR 2016 hanya tercapai 23,8 persen dari total KUR yang harus disalurkan sebesar Rp50 miliar. Rendahnya prosentase penyaluran tersebut, karena perintah penyaluran KUR, baru diterima Bank Kalsel pada September 2016.

Sehingga, Bank Kalsel, tambah dia, hanya memiliki waktu yang cukup pendek untuk menyalurkan KUR dan sosialisasi ke masyarakat.

"Walaupun hanya 23 persen lebih, namun penyaluran KUR 2016 yang dilakukan Bank Kalsel dianggap berhasil," kata Dian, dari Kelompok Bisnis Mikro Bank Kalsel.

Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan fasilitas KUR bidang pertanian, perkebunan dan perikanan ini dapat mendatangi kantor Bank Kalsel terdekat di seluruh kota dan kabupaten di Kalsel.

Saat ini, beberapa kabupaten di Kalsel, mulai mengembangkan sektor perikanan untuk menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal itu dilakukan, pascaanjloknya harga ekspor batu bara, di beberapa negara importir tambang.

Pewarta: Harry Murdi Hermawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017