Batulicin, (Antaranews Kalsel) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengimbau para calon pengguna jasa yang menggunakan kendaraan maupun pas orang agar mentaati peraturan yang sudah ditentukan demi keselamatan selama berlayar.
Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Batulicin Daniel, di Batulicin, Kamis, mengatakan peraturan yang sudah ditetapkan agar ditaati oleh penumpang maupun yang mengantarkan penumpang. Hal ini agar diperhatikan secara serius untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan yang dialami oleh Antang (29) warga Tanah Bumbu hingga mengakibatkan kematian," katanya.
Ia mengatakan, Antang merupakan korban kecelakaan di pelabuhan ASDP Batulicin saat mengantarkan saudaranya naik kapal Batulicin-Sulawesi Selatan.
Saat itu korban mengantarkan saudaranya hingga di dalam kapal dengan membawa barang milik saudaranya, akan tetapi satu jam setelah ada pemberitahuan bahwa kapal sudah mau berlayar, korban tidak menghiraukan atas informasi yang disampaikan oleh kru kapal.
Setelah itu lanjut Daniel, pintu kapal sudah ditutup dan kapal mulai berlayar dan korban langsung melompat dari cendela untuk turun dari kapal.
Korban memperkirakan bahwa lompatan korban dari cendela kapal ke pelabuhan masih dekat dan terjangkau akan tetapi kepala korban terbentur "pender" atau penahan kapal saat bersandar hingga mengakibatkan kematian.
"Ini menjadi perhatian kita bersama sebaik apapun aturan yag digunakan akan tetapi jika penumpang maupun pengantar tidak bisa mentaati aturan tersebut maka kita tidak bisa menanggung atas kerugian yang di alami oleh korban," katanya.
Aturan yang di terapkan ASDP sudah jelas bahwa ada batasan tersendiri antara penumpang dengan pengantar penumpang untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
ASDP juga menyediakan ruang tunggu bagi penumpang maupun pengantar agar penumpang tidak merasa terganggu saat naik kapal. Dan apabila penumpang memerlukan bantuan untuk membawakan barang pihak ASDP juga menyediakan "portir" atau jasa angkut kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Batulicin Daniel, di Batulicin, Kamis, mengatakan peraturan yang sudah ditetapkan agar ditaati oleh penumpang maupun yang mengantarkan penumpang. Hal ini agar diperhatikan secara serius untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan yang dialami oleh Antang (29) warga Tanah Bumbu hingga mengakibatkan kematian," katanya.
Ia mengatakan, Antang merupakan korban kecelakaan di pelabuhan ASDP Batulicin saat mengantarkan saudaranya naik kapal Batulicin-Sulawesi Selatan.
Saat itu korban mengantarkan saudaranya hingga di dalam kapal dengan membawa barang milik saudaranya, akan tetapi satu jam setelah ada pemberitahuan bahwa kapal sudah mau berlayar, korban tidak menghiraukan atas informasi yang disampaikan oleh kru kapal.
Setelah itu lanjut Daniel, pintu kapal sudah ditutup dan kapal mulai berlayar dan korban langsung melompat dari cendela untuk turun dari kapal.
Korban memperkirakan bahwa lompatan korban dari cendela kapal ke pelabuhan masih dekat dan terjangkau akan tetapi kepala korban terbentur "pender" atau penahan kapal saat bersandar hingga mengakibatkan kematian.
"Ini menjadi perhatian kita bersama sebaik apapun aturan yag digunakan akan tetapi jika penumpang maupun pengantar tidak bisa mentaati aturan tersebut maka kita tidak bisa menanggung atas kerugian yang di alami oleh korban," katanya.
Aturan yang di terapkan ASDP sudah jelas bahwa ada batasan tersendiri antara penumpang dengan pengantar penumpang untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
ASDP juga menyediakan ruang tunggu bagi penumpang maupun pengantar agar penumpang tidak merasa terganggu saat naik kapal. Dan apabila penumpang memerlukan bantuan untuk membawakan barang pihak ASDP juga menyediakan "portir" atau jasa angkut kapal.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017