Barabai, (AntaraNews Kalsel) - Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Abdul Latif dan H A Chairansyah menyatakan, penutupan Pasar Tungging (pasar setiap sore di desa-desa) hanya isu.

"Pemerintah tidak pernah berwacana untuk menutup pasar tungging, dan itu hanyalah isu semata yang dibuat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan mencoba meresahkan masyarakat," kata bupati, di Barabai, Senin (27/3).

Bupati mendengar banyak pasar tungging yang buka berdekatan bahkan di halaman masjid/langgar, ketika sampai waktu magrib, lebih banyak di pasar daripada di masjid untuk sholat.

Hal ini menjadi pemandangan yang kurang elok di tengah masyarakat kita yang terkenal agamis,"katanya dihadapan para pambakal saat membuka acara Musrenbang.

Karena Pasar tongging itu dikelola oleh masing-masing desa, dia meminta pambakal agar menata dan menertibkan bukan berarti menghentikan. 

"Kami meminta para pambakal mengatur dengan sebaik mungkin agar tidak berkesan negatif di masyarakat, kami dari pemerintah daerah justru sangat mendukung kegiatan pasar tongging tersebut dijadikan aset pendapatan asli desa,"ujarnya.

Sebelumnya Wabup juga menyampaikan, yang akan ditertibkan itu lebih kepada  jam pelaksanaan pembukaan atau gelaran pasar tungging itu terutama pada waktu maghrib diharapkan dengan sadar para pedagang agar menutup sebentar jualannya serta yang perlu diperhatikan juga adalah lalu lintas agar tidak macet dan menggangu pengguna jalan yang lain.

"Kami meminta kepada seluruh PNS, pambakal, dan masyarakat yang mengetahui, untuk dapat meluruskan berita bahkan isu yang sangat meresahkan masyarakat terutama pelaku pasar tungging ini jangan malah didiamkan atau bahkan terkesan memperkeruh suasana”, tegasnya.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Muhammad Taufikurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017