Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Prof Sutarto Hadi mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur tawaran investasi, utamanya dari lembaga yang tidak jelas.

"Daerah kita sudah beberapa kali dihebohkan kasus investasi bodong, banyak yang mengalami kerugian, ini harusnya tidak terjadi kalau semuanya memilih lembaga investasi yang resmi," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.

Sutarto mengingatkan itu dalam rangkaian acara Relaunching Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM Banjarmasin, juga dilakukan penandatanganan piagam kerjasama GI, MMC Securities-ULM-BEI, di aula rektorat, kemarin (Rabu 8/3).

Menurut dia, masyarakat harus betul-betul memahami bisnis investasi ini, termasuk mahasiswa, sehingga tidak terperdaya dengan besarnya iming-iming keuntungan.

Sebab, kata dia, banyak penipuan yang terjadi belakangan ini, di mana korbannya orang-orang yang mudah percaya dengan harapan-harapan besar keuntungan, ini menimpa hampir semua lapisan masyarakat.

Di ULM, ungkap Sutarto, pendidikan dibidang investasi ini sudah digalakkan, bahkan memiliki lembaganya, yakni, galeri galeri bursa efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM Banjarmasin.

"Di galeri ini mahasiswa bisa belajar bahkan langsung terjun mengeluti bisnis investasi," tuturnya.

Dia mengungkapkan, tidak sedikit dosen dan mahasiswa ULM yang sukses di bidang bisnis investasi ini.

"Bahkan ada dosen universitas kita yang bisnis investasinya sudah miliaran rupiah, mahasiswa kita juga sudah banyak yang berpenghasilan cukup besar," paparnya.

Sutarto menginginkan, para mahasiswanya akan banyak yang piawai bermain dibursa efek, sehingga nama universitas bisa harus di dunia bisnis tersebut.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017