Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Resor Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum "Bumi Bersujud" dengan menggelar operai simpatik intan 2017 selama 21 hari.

Kapolres Tanah Bumbu Ajun Komisaris Besar Polisi Kus Subiyantoro melalui Kasat Lantas AKP Indra Agung Perdana Putra, di Batulicin, Senin, mengatakan dengan dilaksanakannya Operasi Simpatik Intan selain untuk menekan angka kecelakaan juga untuk merubah pola pikir atau merevolusi mental masyarakat dalam berkendaraan agar tertib dan disiplin saat berkendara.

Melalui operasi simpatik ini diharapkan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalulintas di jalan raya, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan berlalulintas serta menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan.

"Tingginya angka kecelakaan dalam berlalu lintas merupakan keteledoran atau kecerobohan pengguna jalan yang tidak taat pada aturan, sehingga mengakibatkan kecelakaan dan pengendara yang lain ikut terimbas," katanya.

Langkah yang dilakukan untuk menekan angka kecelakaan Satlantas Polres Tanah Bumbu melakukan upaya preventif dengan memberikan himbauan kepada masyarakat dan para pelajar secara langsung maupun tertulis.

Dijelaskan, korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Tanah Bumbu didominasi para pengendara kendaraan roda dua. Pada 2014 sebanyak 49 kejadian, periode 2015 naik 14 kejadian, sehingga total kecelakaan menjadi 63, sedangkan periode 2016 naik sembilan kejadian dari 63 menjadi 72 kejadian.

Dari jumlah kasus kecelakaan tersebut masih tinggi, sehingga Sat Lantas Polres Tanah Bumbu memerlukan trobosan-trobosan baru untuk melakukan penekanan jumlah angka kecelakaan yang semakin meningkat.

"Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, maka kami akan terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan para remaja khususnya para pelajar agar tetap tetib berlalu lintas, karena tingginya kasus kecelakaan dalam berkendara disebabkan banyaknya pengendara yang melanggar rambu-rambu lalu lintas," katanya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017