Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disprindag) Kota Banjarmasin Khairil Anwar menanggapi soal sempitnya jalan masuk di Pasar Kesatriaan II di Jalan A Yani, Banjarmasin Timur, yang dipermasalahkan sebagian pedagang, hingga pedagang tidak ingin menempatinya.

Menurut dia, di Balaikota Banjarmasin, Senin, sempitnya jalan tersebut karena kebutuhan lahan yang menyesuaikan dengan besaran los atau toko, hingga tidak mungkin untuk selebar yang diharapkan para pedagang.

"Kalau dilebarkan lebih dari itu akan ada pedagang yang tidak kedapatan bagian los atau toko, sehingga disesuaikan dengan kondisi lahan yang memang sempit itu," paparnya.

Sebab, kata Khairil, ada sebanyak 209 pedagang yang terdata di pasar itu akan mendapat fasilitas yang dibangunkan pemerintah kota, agar pasar tersebut bagus dan semi permanen.

"Itu los dibangunkan gratis bagi para pedagang, harusnya mereka berterimakasih, sebab kalau melihat kondisi pasar Kesatriaan yang dulu yang masih berkonstruksi kayu, sangat memprihatinkan," tuturnya.

Tapi menurut dia, belum ada keluhan yang masuk keinstansinya terkait adanya keluhan sebagian pedagang terkait jalan sempit di pasar tersebut.

"Saya pun baru mengetahuinya melalui media, tapi akan tetap kita respon keluhan ini," ujarnya.

Khairil menyatakan, pembangunan pasar Kesatriaan yang dilakukan pemertintah kota tersebut untuk menjadikannya sebagai pasar tradisional yang layak dan bersih.

Dengan demikian, kata dia, pengunjung akan lebih nyaman berkunjung, sehingga perputaran perekonomian di sana juga terus berjalan lancar.

Menurut dia, ada sebanyak 29 pasar tradisional di kota ini yang mendapat pembinaan dari pemerintah kota, di mana pasar yang sudah dinilai tidak layak lagi akan direvitalisasi.

Sebagaimana diketahui, revitalisasi pasar Kesatriaan yang sudah selesai dilakukan pemerintah kota menuai protes dari sebagian pedagangnya, karena sempitnya jalan.

Hingga, sebagian pedagang tersebut menggelar kegiatan di halaman pasar, tidak mau menempati los yang sudah dibangunkan pemerintah kota itu.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017