Semarang, (Antaranews Kalsel) - Pesona alam yang tersaji di Kampung Krisan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang mulai dilirik wisatawan dari berbagai daerah.

"Kampung Krisan saat ini menjadi salah satu destinasi wisata dengan menawarkan pemandangan hamparan kebun bunga dengan berbagai macam jenis krisan," kata salah satu pengurus Kampung Krisan, Minto, di Semarang, Kamis.

Dia mengatakan Kampung Krisan tersebut baru dibuka selama hampir tiga bulan sejak enam November 2016 dan diresmikan oleh kepala desa setempat.

"Alasan dijadikannya tempat wisata karena sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun dan hampir 99 persen warga di sini petani krisan. Selama itu kami hanya memanfaatkan hasil panen untuk dijual ke pasar," katanya.

Dia mengatakan dibukanya Kampung Krisan sebagai tempat wisata berawal dari semakin banyaknya orang yang ingin berfoto di kebun bunga.

"Tetapi saat itu tidak ada pemilik yang mengelola untuk wisata, dari situlah remaja karang taruna berinisiatif mengusulkan untuk dibuka jadi tempat wisata," katanya.

Pihaknya berharap, dengan dijadikannya Kampung Krisan sebagai tempat wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Selain itu kami juga ingin menggali potensi yang ada di kampung ini, termasuk mengajak remaja kampung untuk memanfaatkan potensi desa yang ada," katanya.

Untuk diketahui, Kampung Krisan memiliki luas sekitar tujuh hektar. Beberapa jenis bunga Krisan yang terdapat di Kampung Krisan tersebut di antaranya Aster, Puma, dan Fiji.

Untuk menikmati pemandangan bunga krisan tersebut pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp10.000 sudah termasuk tarif parkir dengan akses jalan yang cukup mudah untuk mencapai lokasi.

Sementara itu, untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung, saat ini pengelola membangun dua gardu pandang yang salah satunya memiliki ketinggian sekitar lima meter.

Ke depannya, pihaknya berencana akan melakukan pembenahan khususnya di bidang fasilitas seperti gazebo, toilet, mushola, dan memperbaiki akses jalan masuk agar pengunjung lebih nyaman./f

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017