Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana, menyampaikan program Pendidikan Guru Penggerak memiliki makna sangat penting dan strategis, khususnya sebagai penyelenggara pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan.
"Mengingat pendidikan adalah kunci bagi kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu kami sangat mengapresiasi upaya para calon guru penggerak yang telah dengan gigih menyelesaikan program ini, bukan hanya jadi agen perubahan, tetapi juga harapan bagi masa depan generasi kita, khususnya di kabupaten HSU," ucapnya di Aula Disdikbud HSU, dilaporkan Senin.
Adi Lesmana menambahkan, pentingnya aspek pendidikan sesuai dengan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), bahwa tugas menyukseskan program mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kementerian pendidikan, bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi antara pemerintah dan masyarakat.
"Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab semua pihak, tak terlepas dari pemerintah dan masyarakat," ungkapnya.
Sementara Perwakilan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Mahropiono menuturkan, bahwa Program Guru Penggerak merupakan program prioritas, yakni untuk menciptakan pemimpin pembelajaran.
"Karena Indonesia untuk 2 tahun terakhir ini, bukan karena guru-guru tidak mengajar dengan baik, bukannya tidak berjuang, tetapi kita krisis dalam pembelajaran yang tentunya jadi tanggung jawab bersama dalam memperbaikinya dari lini kementerian, baik dari pemerintah hingga guru-guru di sekolah," imbuhnya.
Dirinya juga menjelaskan, jadi pemimpin pembelajaran tidak hanya memiliki sertifikat sebagai guru penggerak, tetapi juga melakukan wujud atau aksi nyata sebagai pemimpin pembelajaran.
Di sisi lain dalam laporannya Kepala Disdikbud HSU Rahman Heriadi mengatakan, tujuan dari kegiatan ini agar para guru-guru terbaik, yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan sistem pendidikan jadi pemimpin pembelajaran di satuan pendidikannya masing-masing.
"Pada hari ini, jumlah pesertanya sebanyak 37 orang dari masing-masing satuan pendidikan di HSU, yang mana program Guru Penggerak ini dilaksanakan selama 6 bulan," pungkasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Disdikbud HSU Rahman Heriadi, Perwakilan BGP Kalsel Mahropiono, Kepala sekolah, guru penggerak, serta tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Mengingat pendidikan adalah kunci bagi kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu kami sangat mengapresiasi upaya para calon guru penggerak yang telah dengan gigih menyelesaikan program ini, bukan hanya jadi agen perubahan, tetapi juga harapan bagi masa depan generasi kita, khususnya di kabupaten HSU," ucapnya di Aula Disdikbud HSU, dilaporkan Senin.
Adi Lesmana menambahkan, pentingnya aspek pendidikan sesuai dengan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), bahwa tugas menyukseskan program mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kementerian pendidikan, bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi antara pemerintah dan masyarakat.
"Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab semua pihak, tak terlepas dari pemerintah dan masyarakat," ungkapnya.
Sementara Perwakilan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Mahropiono menuturkan, bahwa Program Guru Penggerak merupakan program prioritas, yakni untuk menciptakan pemimpin pembelajaran.
"Karena Indonesia untuk 2 tahun terakhir ini, bukan karena guru-guru tidak mengajar dengan baik, bukannya tidak berjuang, tetapi kita krisis dalam pembelajaran yang tentunya jadi tanggung jawab bersama dalam memperbaikinya dari lini kementerian, baik dari pemerintah hingga guru-guru di sekolah," imbuhnya.
Dirinya juga menjelaskan, jadi pemimpin pembelajaran tidak hanya memiliki sertifikat sebagai guru penggerak, tetapi juga melakukan wujud atau aksi nyata sebagai pemimpin pembelajaran.
Di sisi lain dalam laporannya Kepala Disdikbud HSU Rahman Heriadi mengatakan, tujuan dari kegiatan ini agar para guru-guru terbaik, yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan sistem pendidikan jadi pemimpin pembelajaran di satuan pendidikannya masing-masing.
"Pada hari ini, jumlah pesertanya sebanyak 37 orang dari masing-masing satuan pendidikan di HSU, yang mana program Guru Penggerak ini dilaksanakan selama 6 bulan," pungkasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Disdikbud HSU Rahman Heriadi, Perwakilan BGP Kalsel Mahropiono, Kepala sekolah, guru penggerak, serta tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024