Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Hj Noormiliyani Aberani Sulaiman yang berpasangan dengan H Rahmadian Noor sebagai peraih suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan masih menunggu petetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

"Kita sebagai seorang sarjana hukum, harus patuh dengan hukum. Jadi kita tunggu saja penetapan KPU Barito Kuala (Batola), sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.

"Namun kita menghargai hasil hitungan cepat atau quick count oleh Lingkaran Survei Indonesia yang bekerjasama dengan Citra Publik Indonesia yang menempatkan pasangan kami peraih suara terbanyak perolehan pilkada Batola 2017," lanjutnya lewat telepon selular (hp).

Oleh karena itu, "Srikandi" Partai Golkar yang pernah sekitar setahun menjadi Ketua DPRD Kalsel periode 2014 - 2019 tersebut tidak menginginkan peraihan suara terbanyak pasangannya pada pilkada Batola 2017, pemberitaan terlalu berlebih-lebihan.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel H Syahdillah mengapresiasi pelaksanaan pilkada 2017 pada dua kabupaten di provinsi tersebut yang berjalan aman dan lancar.

Selain itu, mengapresiasi atas perolehan suara terbanyak pasangan "dua noor" (Noormiliyani dan H Rahmadian Noor) pada pilkada Batola serentak bersamaan dengan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia yang pencoblosannya 15 Februari 2017.

"Bila Noormiliyani berhasil sebagai pemenang Pilkada Batola 2017, berarti perempuan pertama yang menjadi kepala daerah/bupati sepanjang sejarah Provinsi Kalimantan (1945-1950) ataupun Provinsi Kalsel sejak 1950 hingga sekarang," katanya.

Namun ia berharap, agar kemampuan dalam memimpin daerah jangan kalah dengan kaum laki-laki, walaupun yang berhasil memenangkan pemilihan Bupati Batola seorang perempuan, lanjut mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel itu.

"Saya yakin, dengan pengalaman sepuluh tahun menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Batola atau mendampingi suami selaku Bupati setempat, Noormiliyani mampu memimpin kabupaten yang merupakan daerah persawahan pasang surut dan penerima transmigrasi itu," demikian Syahdillah.

Berdasar hitung cepat atau quick count (qc) tersebut, peraih suara terbanyak sementara dari masing-masing pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Barito Kuala (Batola) periode 2017 - 2022, untuk nomor urut satu, yaitu dua noor 48,11 persen.

Kemudian perolehan suaran nomor urut dua, paslon H Bahrian Noor - H Suwandi 17,28 persen, dan nomor urut tiga Hasan Islam - Fahrin Nizar 34,61 persen.

Sedangkan tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Batola itu memperebutkan suara dari 218.951 pemilih tersebar pada 608 tempat pemungutan suara (TPS), sementara qc hanya menggunakan 200 TPS sebagai sampel.

Dalam pilkada Batola itu paslon dua noor, keduanya kader Partai Golkar yang diusung parpol tersebut tanpa koalisi, kecuali belakangan mendapat dukungan dari Partai Perindo.

Pasalon Bupati - Wakil Bupati Batola lain H Bahrian Noor dan H Suwandi, pengusung Partai Gerindra berkoalisi dengan PKB, serta mendapat dukungan Partai NasDem dan Partai Demokrat.

Kemudian pasangan Hasan Islam dan Fahrin Nizar, dengan pengusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017