Jayapura, (Antaranews Kalsel) - Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jayapura, Papua membuka kelas klinik investasi saham untuk mendidik para investor saham yang sudah terdaftar namun tidak aktif.

"Mereka butuh panduan lebih lagi karena tipe nasabah saham ini beda-beda, sehingga untuk bisa mandiri kami buka kelas investasi saham," kata Kepala BEI Perwakilan Jayapura Kresna Aditya Payokwa di Jayapura, Selasa.

Dalam kelas tersebut, kata dia, setiap peserta diajarkan cara menjual dan membeli saham serta cara menganalisa saham yang langsung diprtaktekkan sehingga menjadi semakin mudah dalam berinvestasi saham.

"Kami buka klinik investasi saham ini setiap Senin, Rabu dan Jumat pukul 10.00 WIT-17.00 WIT. Sekarang sudah masuk gelombang kelima," katanya.

Menurutnya, dalam kelas itu juga untuk melihat siapa yang paling aktif melakukan jual beli, dan yang paling aktif itu akan di beri hadiah.

Dia mengatakan hal itu dilakukan untuk menambah jumlah investor saham di BEI. Hingga Januari 2017, BEI membukukan jumlah investor saham sebanyak 2.391 investor, bila dibandingkan dengan Januari 2016 jumlah investor sebanyak 1.300 investor.

"Jadi pertumbuhan investor di Papua sekitar 1.000. Transaski terus meningkat, data di 2016 tercatat Rp1,3 triliun untuk Papua. Per bulannya ada sekitar Rp100 miliar," ujarnya.

Dari semua investore di BEI Perwakilan Jayapura, katanya, tidak semuanya bertransaksi, ada juga yang tidak aktif.

"Transaksi Januari 2017 sudah mencapai Rp70 miliar lebih dari investor aktif sekitar 60 persen," ujarnya.

"Partisipasi masyarakat Papua sekitar 30-40 persen, karena BEI dirasa masih baru sehingga belum begitu direspon. Kami terus upayakan sehingga semua masyarakat di Papua bisa menjadi investor saham di BEI," ujarnya./f

Pewarta: Musa Abubar

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017