Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengharapkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2X7 MW di Desa Sigam, Pulaulaut Utara bisa dioperasikan 2017.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis, di Kotabaru, usai berkunjung ke PT PLN di Jakarta, Kamis.

"Kami mendesak agar keberadaan PLTU Kemuning Desa Sigam itu segera dioperasikan, karena pekerjaannya sudah selesai dan hal itu sesuai dengan komitmen awal yang disampaikan bersama pemerintah daerah bahwa 2017 sudah running," kata Syairi.

Dikatakannya, jika mengacu pada komitmen tersebut, maka sekitar Oktober 2017 PLTU Sigam sudah bisa beroperasi dan dapat memenuhi kebutuhan daya bagi masyarakat Kotabaru khususnya yang berada di Pulau Laut.

Dengan beroperasinya PLTU Sigam lanjut Syairi, maka keberadaan genset (generator set) yang saat ini masih difungsikan di Pulau Laut, bisa dipindah fungsikan ke seberang (Kotabaru) daratan Kalimantan.

Karena hampir sebagian besar masyarakat yang belum terlayani jaringan listrik didominasi pada daerah-daerah yang berada di daratan Kalimantan yakni daerah pemilihan (Dapil) II seperti Kecamatan Kelumpang, Pamukan, Sungai Durian dan sekitarnya.

Oleh sebab itulah, sehubungan dengan kunjungan kerja dewan saat ini, sebagai ikhtiar dalam mewujudkan realisasi pengoperasian PLTU Kemuning di Desa Sigam tersebut.

Karena pemenuhan jaringan dan daya listrik merupakan kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Kotabaru. Memang diakui, kendala geografis Bumi Saijaan yang berbentuk kepulauan menjadi tantangan dalam pendistribusian aliran listrik.

Sehingga memang perlu perlakuan khusus oleh pemerintah baik provinsi maupun pemerintah pusat terhadap Kabupaten Kotabaru, untuk itu, Syairi mengaku bersama rekan sejawat para wakil rakyat ini berkomitmen dalam memperjuangkan terpenuhinya daya bagi masyarakat.

Sebelumnya, Manajer Perencanaan Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Tengah Hasmar Tarigan, mengatakan PLTU di Desa Sigam, ditargetkan selesai pada 2017.

"Selain PLTU Sigam, kebutuhan listrik di Kotabaru akan dipasok daya dari pembangkit listrik wilayah Kalselteng, di Asam-asam, dan beberapa daerah lain dengan cara diinterkoneksikan listrik di Kotabaru dengan pembangkit wilayah Kalselteng," katanya.

Saat ini, lanjut dia, PLN tengah melakukan proses pembangunan jaringan kabel dasar laut, dan pembangunan Sambungan Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV dari Batulicin-Kotabaru serta gardu induk Kotabaru.

Dengan jaringan dasar laut Batulicin-Pulaulaut, Kotabaru tersebut, maka listrik PLTU Sigam akan diinterkoneksikan dengan pembangkit wilayah Kalselteng yang juga sudah interkoneksi dengan daerah lain di Kalimantan.

"Sehingga apabila jaringan listrik yang diproduksi dari pembangkit listrik tenaga diesel, maupun PLTU di Pulaulaut Kotabaru terjadi masalah, tidak sampai terjadi pemadaman," ujarnya.

Karena pelanggan di Kotabaru tetap dapat dilayani dengan listrik produksi PLTu Asam-asam atau yang lainnya.

Pewarta: Imam Hanfi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017